Wednesday, July 10, 2024

Teori-teori Motivasi Kerja

 


a. Maslow dalam Handoko (2015:63) mengemukakan hirarki
kebutuhan Maslow dalam teori penerapannya sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
2) Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs)
3) Kebutuhan sosial (social needs)
4) Kebutuhan harga diri (esteem needs)
5) Aktualisasi diri (self-actualization)
b. Teori ERG Alderfer
Alderfer dalam Ivancevich et al (2017:150) sepakat dengan
Maslow bahwa kebutuhan individu diatur dalam suatu hierarki.
Akan tetapi, hierarki kebutuhan yang dia ajukan hanya melibatkan
tiga rangkaian kebutuhan:
1) Eksistensi
2) Hubungan
3) Pertumbuhan
c. Teori Dua-Faktor Herzberg
Herzberg dalam Mangkunegara mengembangkan teori
motivasi kerja dua faktor. Kedua faktor tersebut disebut faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor pemotivasian
(motivational factors).
d. Teori Kebutuhan Mc Clelland
Mc Celland dalam Ivancevich et al. (2017:154-155) yang
menembangkan serangkaian faktor deskriptif yang mengembangkan
seseorang dengan kebutuhan yang tinggi akan pencapaian. Hal
tersebut adalah:
1) Suka menerima tanggung jawab untuk memecahkan masalah.
2) Cenderung menetapkan tujuan pencapaian yang moderat dan
cenderung mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
3) Mengingkinkan umpan balik atas kerja.
e. Teori X dan Y
Menurut Mc Gregor dalam Toha (2014:241-243) menjelaskan
bahwa organisasi tradisonal dengan ciri-cirinya yang sentralisasi
dalam pengambilan keputusan, hubungan piramida antara atasan dan
bawahan, dan pengendalian kerja ekternal, adalah pada hakikatnya
berdasarkan atas asumsi-asumsi mengenai sifat-sifat manusia dan
motivasinya.

No comments:

Post a Comment