Wednesday, July 10, 2024

Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja

 


Batasan tentang pengukuran kinerja adalah sebagai usaha formal yang
dilakukan oleh organisasi untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan secara periodik berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok dari pengukuran kinerja adalah
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar menghasilkan
tindakan yang diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999).
Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah untuk
(Gordon, 1993 ):

  1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada
    organisasi.
  2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing
    karyawan.
  3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
    sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
    pelatihan dan pengembangan karyawan.
  4. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan,
    seperti produksi, transfer dan pemberhentian.
    Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap
    persiapan dan tahap pengukuran. Tahap persiapan atas penentuan bagian yang
    akan diukur, penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, dan
    pengukuran kinerja yang sesungguhnya. Sedangkan tahap pengukuran terdiri
    atas pembanding kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
    sebelumnya dan kinerja yang diinginkan (Mulyadi, 2001).
    Pengukuran kinerja memerlukan alat ukur yang tepat. Dasar filosofi
    yang dapat dipakai dalam merencanakan sistem pengukuran prestasi harus
    disesuaikan dengan strategi perusahaan, tujuan dan struktur organisasi
    perusahaan. Sistem pengukuran kinerja yang efektif adalah sistem pengukuran
    yang dapat memudahkan manajemen untuk melaksanakan proses
    pengendalian dan memberikan motivasi kepada manajemen untuk
    memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.
    Manfaat sistem pengukuran kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan,
    1999):
  5. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh
    personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.
  6. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
    mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.
  7. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
    pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
  8. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih
    kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.

No comments:

Post a Comment