Structural Equation Modelling (SEM) merupakan alat
analisis yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang
satu dengan yang lainnya dan kesalahan pegukuran secara
langsung (Hargiyanti, 2016). SEM menjadi salah satu teknik
analisis data pilihan bagi para peneliti ilmu sosial, hal ini
dikarenakan SEM merupakan teknik analisis data yang lebih
kuat dalam mempertimbangkan nonlinearitas, pemodelan
interaksi, variabel-variabel bebas yang berkorelasi,
kesalahan pengukuran, gangguan kesalahan-kesalahan yang
berkorelasi, dan beberapa variabel bebas laten yang masing-
masing diukur dengan banyak indikator (Hooper et al., 2008).
Menurut Ullman dan Bentler (2013) Structural Equation
Modelling (SEM) adalah kumpulan teknik statistik yang
memungkinkan hubungan antara satu atau lebih variabel
independen, baik secara kontinu maupun dsikrit dan satu atau
lebih variabel dependen baik secara kontinu maupun dskrit
pula. Langkah pertama dalam melakukan analisis SEM adalah
melakukan spesifikasi model, dimana dilakukan estimasi,
evaluasi dan mungkin modifikasi pada model tersebut. Terdapat
keuntungan dalam menggunakan SEM yaitu, ketika hubungan antar
faktor diperiksa hubungan yang bebas dari kesalahan
pengukuran karena adanya error telah di estimasi dan
dihilangkan sehingga yang tersisa hanya varian yang umum saja.
Ketika fenomena yang menarik bersifat kompleks dan
multidimensional, SEM merupakan salah satu analisis yang
memungkinkan pengujian yang lengkap dan simultan dari semua
hubungan. Di dalam penelitian yang bersifat sosial biasanya
peneliti mengajukan hipotesis pada level konstruk dan SEM
mampu untuk menguji hipotesis pada tingkat konstruk (Ullman
& Bentler, 2013).
No comments:
Post a Comment