Wednesday, July 3, 2024

Kepuasan kerja

 


Kepuasan kerja adalah faktor yang berhubungan langsung dengan sumber
daya manusia sebagai karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Kepuasan
kerja merupakan tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau
pekerjaan dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu, bahwa mereka dapat
imbalan yang setimpal, dari bemacam-macam aspek situasi pekerjaan dan
organisasi tempat mereka berada.

Alat Ukur Efektivitas Kerja

 


Untuk mengukur efektivitas kerja menggunakan kriteria ukuran yaitu dalam
usaha membina pengertian efektivitas yang semula bersifat abstrak itu menjadi
sedikit banyak mengidentifikasi segi-segi yang lebih menonjol yang berhubungan
dengan konsep ini (Steers, 2005:20), namum kinerja yang paling banyak digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan menyesuaikan diri (keluwesan)
Kemampuan menyesuaikan diri sangatlah penting, karena hal ini
merupakan tujuan organisasi, dimana dengan mampu menyesuaikan diri
karyawan akan dapat bekerjasama dengan orang lain sehingga pemenuhan
ebutuhan dan tujuan organisasi tercapai.
b. Produktivitas kerja
Prestasi kerja yaitu suatu penyelesaian tugas pekerjaan yang sudah
dibebankan sesuai dengan target yang telah ditentukan bahkan ada yang melebihi
target yang telah ditentukan sebelumnya. Secara sederhana umumnya orang
percaya bahwa presetasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga
faktor penting, yaitu:

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja menurut Steers

(2005:20) ada 4 (empat) fakor yaitu:
a. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur organisasi dan teknologi dalam
organisasi. Struktur organisasi maksudnya adalah hubungan relatif tetap
sifatnya seperti dijumpai dalam organisasi sehubungan dengan sumber daya
manusia. Struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang
atau mengelompokkan orang-orang didalam mekanisme suatu perusahaan
untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
b. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap efektivitas disamping
lingkungan luar dan dalam telah dinyatakan berpengaruh terhadap efektivitas.
Lingkungan luar yang dimaksud adalah luar perusahaan misalnya hubungan
dengan masyarakat sekitar, sedang lingkungan dalam lingkup perusahaan
misalnya karyawan atau pegawai di perusahaan tersebut.
c. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para karyawan perusahaan merupakan faktor pengaruh
yang paling penting atas efektivitas karena perilaku merekalah yang dalam
jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan
organisasi. Pekerja merupakan sumber data yang langsung berhubungan
dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada dalam organisasi. Oleh
sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
organisasi.
d. Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya
lingkungan, maka peran manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses
demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan praktek
manajemen dapat mempengaruhi atau merintagi pencapaian tujuan, ini
tergantung bagaimana kebijakasanan dan praktek manajemen dalam tanggung
jawab terhadap para karyawan atau organisasi

Pengertian Efektivitas Kerja

 


Makmur (2011:5) mengungkapkan bahwa efektivitas berhubungan dengan
tingkat kebenaran atau keberhasilan dan kesalahan. Ia berpendapat bahwa untuk
menentukan tingkat efektivitas keberhasilan seseorang, kelompok, organisasi
bahkan sampai kepada negara kita harus melakukan perbandingan kebenaran atau
ketepatan dengan kekeliruan atau yang dilakukan. Semakin rendah tingkat
kekeliruan atau kesalahan yang terjadi, tentunya akan semakin mendekati
ketepatan dalam pelaksanaan setiap aktivitas atau pekerjaan (tugas) yang
dibebankan setiap orang.
Sedarmayanti (2009:59) mendefinisikan konsep efektivitas sebagai suatu
ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian
efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan
masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitan dengan
efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi
meningkat.

Pengaruh Pengawasan Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja

 Pengawasan berarti melakukan sebuah proses pengendalian terhadap tugas-tugas yang

dikerjakan agar pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.Fungsi pengawasan mempunyai peran penting terhadap tingkat efektivitas kerja.
Karna karyawan adalah para pemikir, perencana, dan pelaksana.Didalam pelaksanaan kerja
dituntut adanya tingkat efektivitas kerja yang tinggi. Tanpa adanya efektivitas kerja yang baik
maka pelaksanaannya akan mengalami hambatan-hambatan dari sinilah peran pengawasan
sangat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas kerja. Jika karyawan diawasi secara rutin dalam
bekerja dan mandor memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam bekerja maka efektivitas
kerja karyawan akan meningkat

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan

 


Disiplin adalah suatu fungsi kehadiran, ketaatan pada kewajiban dan peraturan, ketaatan
pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, bekerja etis, jika seluruh karyawan disiplin maka
harapannya efektivitas kerja akan meningkat. Fungsi disiplin kerja mempunyai peran penting
terhadap tingkat efektivitas kerja. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan
efektivitas kerja yang baik pula.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syafriadi (2015),
hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
kerja karyawan. Selanjutnya hasil penelitian Kusdi (2013) menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikanpositif disiplin kerja terhadap efektivitas kerja karyawan

Indikator Pengawasan Karyawan

 


Indikator dari pengawasan karyawan mengacu teori dari Siagian (2003) dan Handoko
(2014), antara lain :

  1. Adanya pengawasan pelaksanaan pekerjaan karyawan dan mandor agar berjalan sesuai
    dengan rencana.
  2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari hasil kerja karyawan,
    pengukuran sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan
    kepada para karyawan.
  3. Adanya evaluasi hasil kerja dengan standar yang telah perusahaan tetapkan.
  4. Pengawasan harus membawa tindakan perbaikan. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
    berbagai bentuk, standar yang di ubah, adanya solusi yang segera diberikan saat ada
    kesulitan yang dihadapi karyawan