Monday, July 8, 2024

Faktor Mutu kinerja

 


Menurut Supardi (2013), Kinerja dibutuhkan dalam mempengaruhi
mutu, banyak faktor yang mempengaruhi mutu kinerja seseorang
diantaranya :
1) Partisipasi SDM
2) Pengembangan Karier
3) Komunikasi
4) Kesehatan dan Keselamatan kerja
5) Penyelesaian Konflik
6) Insentif yang baik
7) Kebanggaan

Kinerja

 


kinerja adalah setiap organisasi dalam lingkup kecil atau besar
mempunyai pemikiran yang positif maupun non positif mempunyai
tujuan yang tinggi untuk mencapai kinerja yang lebih baik
(Tampubolon, 2014). Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
seseorang dan akan membawahkan sebuah hasil (wibowo, 2010).
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu kelompok yang
bersifat positif maupun tidak yang dihasilkan selama priode waktu
yang ditentukan ( Fahmi, 2013). Kinerja adalah hasil kinerja
seseorang individu atau kelompok didalam suatu industri untuk
mencapai tujuanya sesuai dengan tanggung jawabnya dan
wewenang , sesuai moral dan tidak melanggar hukum (Nursalam,
2015).
Kinerja dalam kajian ini disamakan dengan performance, hal
ini kata performance mengartikan tentang kinerja,tugas atau
pelaksanaan kerja, penyelenggaranan dan jadwal kerja, kinerja
mengartikan trntang usaha seseorang bagaimana cara karyawan
dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh pemimpin
atau industri (Tampubolon, 2014).Dalam pengertian diatas kinerja
dapat diartikan sebagai suatu perstasi yang menujukan suatu
kegiatan yang dihasilkan seseorang dalam pekerjaannya sesuai
yang dicapaikan (Supardi, 2013)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

 Menurut Mangkunegara (2000:), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja adalah sebagai berikut:
a. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality(knowledge+ skill). Artinya, pegawai
yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari , maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan
diri karyawan terarah untuk mencapai tujuan organisasi. 

Pengertian Kinerja

 


Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
organisasi. Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam meaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut (Hasibuan, 2016) mendefinisikan kinerja sebagai suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu. Selain itu kinerja merupakan tingkat keberhasilan
atau seseorang terhadap keseluruhan selama periode tertentu didalam
melakukan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti target
atau sasaran atau kriteria, standar hasil kerja tertentu yang sudah ditentukan
terdahulu dan sudah disepakati bersama (Rivai, 2005). Aktifitias untuk
menentukan berhasil tidaknya suatu pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi
adalah penilaian pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Aktifitas ini lazimnya disebut dengan penilaian kinerja. Kinerja merupakan
istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai seseorang). Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dicapai dan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam sebuah
organisasi salah satunya adalah tingkat disiplin kerja dan produktivitas
karyawan dalam mematuhi berbagai aturan yang ada di dalam sebuah
organisasi, dimana aturan tersebut dibuat sebagai standar untuk mengendalikan
perilaku karyawan agar tetap berorientasi kepada tujuan organisasi. Kinerja
mempunyai makna yang luas tidak hanya sekedar menyatakan sebagai hasil
dari kerja saja, tetapi juga proses bagai mana pekerja itu berlangsung pun ikut
dibahas pada kinerja. Tingkat pencapaian pelaksanaan dalam suatu program
kegiatan serta kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi yang dijabarkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi,
merupakan gambaran umum dari kinerja dalam performance. Dalam
perusahaan biasanya kinerja karyawan ada yang baik dan ada yang buruk.
Semua hal tersebut tergantung dari masing-masing individu karyawan tersebut.
Setiap perusahaan tentunya ingin mendapatkan kinerja karyawan yang baik
dalam setiap bidang masing-masing. Kinerja karyawan yang diharapkan dapat
menghasilkan mutu pekerjaan yang baik serta jumlah pekerjaan yang sesuai
dengan standar (Dewi dan Darma, 2017; Wiandari dan Darma, 2017). Terdapat
.beberapa faktor dalam .mempengaruhi kinerja

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

 


Menurut widodo (2015) motivasi adalah kekuatan yang ada dalam seseorang,
yang mendorong perilakunya untuk melakukan tindakan. Suatu motivasi individu
dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi instrinsik) dan dapat timbul dari
luar diri individu (motivasi ekstrinsik), keduanya mempunyai pengaruh terhadap
perilaku dan prestasi kerja (kinerja menunjukkan bawah semakin kuat motivasi
kerja), maka kinerja pegawai akan semakin tinggi.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

 


Menurut Winardi (2010), lingkungan kerja merupakan suatu alat ukur yang
akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, jika lingkungan kerja yang ada pada
perusahaan tersebut itu baik. Maka lingkungan kerja yang menyenangkan bagi
pegawai melalui peningkatan hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan
kerja, maupun bawahan, serta didukung oleh sarana yang memadai di tempat kerja
akan membawa dampak yang positif bagi pegawai sehingga kinerja pegawai dapat
meningkat

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai

 


Menurut Wibowo (2010), mengatakan bawah kompetensi adalah suatu
kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan
seperti keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang
dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kemampuan atau potensi yang mereka miliki
mempengaruhi
kinerja dalam bekerja, karena dalam konteks di lapangan pegawai harus memilik
potensi yang tinggi