Monday, July 8, 2024

Konsep kepemimpinan transformasional

 


Menurut Wuradji (2009 ). Dalam kepimpinan transformasional
mengandung empat komponen didalamnya yaitu:
1) Charisma : dalam kepimpinan trasformasional, pemimpin
transformasinal harus memiliki sifat yang membuat
pengikutnya mampu mengikuti dan meemiliki rasa kagum
terhadap pemimpinya, dan pemimpin transformasioanl
memiliki karismatik
2) Inspiration : pemimpin transformasional memiliki banyak ide-
ide yang cemerlang bagi para pengikutnya pemimpin
transformasional biasanya memiliki kaya pemikiran yang
cerdas dan memiliki inspirasi yang sangat baik
3) Intelectual stimulation : pemimpin transformasional dalam
mengarahkan dan mempengaruhi pengikutnya, pemimpin
menggunakan metode pendekatan secara langsung kepada
pengikutnya
4) Individual consideration : pemimpin transformasional selalu
memikirkan kebutuhan pengikutnya, meperhatikan keinginan
pengikutnya, yang selalu menghargai pendapat pengikutnya,
dan menghargai pengalaman pengikutnya yang baik atau
positif

kepemimpinan tranformasional

 


kepemimpinan tranformasional adalah perencanaan, visi
yang berdampak positif yang diyakini akan menghasilkan tindakan
yang kreatif pada sekelompok organisasi untuk mencapai tujuan
yang diterapkan dalam suatu industri (Muhyi, 2011).
Kepemimpinan transformasional menekankan pada proses
pembangunan komitmen pengikutnya untuk bersama-sama dalam
kemajuan kelompok, kepemimpinan transformasional adalah suatu
proses kepimpinan di mana pemimpin mengembangkan keinginan
pengikutnya dengan nilai- nilai dan visi didalam organisasi
(wuradji, 2009).
Pendekatan tranformasional akan berpengaruh terhadap
kinerja secara sendiri terhadap personal atau seseorang disemua
kelompok yang terkait didalamnya. Pemimpin tranformasional juga
mentranformasional dirinya sendiri secara ilmiah sebagai seorang
peemimpin dalam suatu proses pembelajaran sehingga pemimpin
dapat memimpin dengan lebih baik sesuai apa yang diterapkanya
(Muhyi, 2011).

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

 


Menurut Tampubolon (2014), Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu Kemampuan, Motivasi , Faktor
Individual, Faktor Pisikologis dan Faktor Organisasi terhadap
pencapaian kinerja
1) Faktor kemampuan
Kemampuan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan
realitiy yang artinya kemampuandan karyawan memiliki
kemampuan diatas rata-rata dan cerdas dengan pendidikan yang
sesuai dengan jabatan yang di tentukan dan memiliki
keterampian yang baik dalam mengerjakan sehari- hari maka
akan lebih susah dalam menduduki suatu posisi, dan pencapaian
kinerja yang lebih maksimal.
2) Motivasi
Motivasi diaritkan sebagai suatu sikap pemimpin dan karyawan
terhadap situasi kerja seseorang dalam pencapaian kinerja
dilingkungan organisasi, jika mereka memiliki pemikiran yang
positif terhadap situasi kinerja akan menunjukan motivasi
kinerja yang lebih baik dalam pencapaian kinerja yang lebih
tinggi, dan sebaliknya seseorang yang memiliki sikap yang
negatif terhadap situasi kinerjanya mereka akan menunjukan
motivasi kinerja yang tidak baik didalam pekerjaanya.
3) Faktor individu
Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian
seseorang, latar belakang , demografi.
4) Pisikologis
Faktor pisikologis yang terdiri dari, persepsi, attitude,
personality, pemebelajaran, dan motivasi yang mempengaruhi
faktor pisikologis.
5) Faktor organisasi
Faktor organsisasi yang terdiri dari sumber daya, kepimpinan,
penghargaan, struktur, dan job design.
Menurut Nursalam (2015), Kinerja merupakan hasil oleh karyawan
dalam suatu industri merupakan prilaku yang nyata yang
ditampilkan dalam prestasi kinerja. Kinerja dipengaruhi 3 faktor
diantaranya:
1) Faktor individu
Keterampilan, latarbelakang, kemampuan, tingkat sosial,
pengalaman kerja, demografi seseorang.
2) Faktor pisikologis
Sikap, persepsi, sikap, motivasi, kepribadian, kepuasan, peran
3) Faktor organisasi
sistem pengarahan, desain pekerjaaan, sruktur organisasi,
kepemimpinan.

Faktor Mutu kinerja

 


Menurut Supardi (2013), Kinerja dibutuhkan dalam mempengaruhi
mutu, banyak faktor yang mempengaruhi mutu kinerja seseorang
diantaranya :
1) Partisipasi SDM
2) Pengembangan Karier
3) Komunikasi
4) Kesehatan dan Keselamatan kerja
5) Penyelesaian Konflik
6) Insentif yang baik
7) Kebanggaan

Kinerja

 


kinerja adalah setiap organisasi dalam lingkup kecil atau besar
mempunyai pemikiran yang positif maupun non positif mempunyai
tujuan yang tinggi untuk mencapai kinerja yang lebih baik
(Tampubolon, 2014). Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
seseorang dan akan membawahkan sebuah hasil (wibowo, 2010).
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu kelompok yang
bersifat positif maupun tidak yang dihasilkan selama priode waktu
yang ditentukan ( Fahmi, 2013). Kinerja adalah hasil kinerja
seseorang individu atau kelompok didalam suatu industri untuk
mencapai tujuanya sesuai dengan tanggung jawabnya dan
wewenang , sesuai moral dan tidak melanggar hukum (Nursalam,
2015).
Kinerja dalam kajian ini disamakan dengan performance, hal
ini kata performance mengartikan tentang kinerja,tugas atau
pelaksanaan kerja, penyelenggaranan dan jadwal kerja, kinerja
mengartikan trntang usaha seseorang bagaimana cara karyawan
dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh pemimpin
atau industri (Tampubolon, 2014).Dalam pengertian diatas kinerja
dapat diartikan sebagai suatu perstasi yang menujukan suatu
kegiatan yang dihasilkan seseorang dalam pekerjaannya sesuai
yang dicapaikan (Supardi, 2013)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

 Menurut Mangkunegara (2000:), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja adalah sebagai berikut:
a. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality(knowledge+ skill). Artinya, pegawai
yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari , maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan
diri karyawan terarah untuk mencapai tujuan organisasi. 

Pengertian Kinerja

 


Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
organisasi. Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam meaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut (Hasibuan, 2016) mendefinisikan kinerja sebagai suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu. Selain itu kinerja merupakan tingkat keberhasilan
atau seseorang terhadap keseluruhan selama periode tertentu didalam
melakukan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti target
atau sasaran atau kriteria, standar hasil kerja tertentu yang sudah ditentukan
terdahulu dan sudah disepakati bersama (Rivai, 2005). Aktifitias untuk
menentukan berhasil tidaknya suatu pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi
adalah penilaian pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Aktifitas ini lazimnya disebut dengan penilaian kinerja. Kinerja merupakan
istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai seseorang). Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dicapai dan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam sebuah
organisasi salah satunya adalah tingkat disiplin kerja dan produktivitas
karyawan dalam mematuhi berbagai aturan yang ada di dalam sebuah
organisasi, dimana aturan tersebut dibuat sebagai standar untuk mengendalikan
perilaku karyawan agar tetap berorientasi kepada tujuan organisasi. Kinerja
mempunyai makna yang luas tidak hanya sekedar menyatakan sebagai hasil
dari kerja saja, tetapi juga proses bagai mana pekerja itu berlangsung pun ikut
dibahas pada kinerja. Tingkat pencapaian pelaksanaan dalam suatu program
kegiatan serta kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi yang dijabarkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi,
merupakan gambaran umum dari kinerja dalam performance. Dalam
perusahaan biasanya kinerja karyawan ada yang baik dan ada yang buruk.
Semua hal tersebut tergantung dari masing-masing individu karyawan tersebut.
Setiap perusahaan tentunya ingin mendapatkan kinerja karyawan yang baik
dalam setiap bidang masing-masing. Kinerja karyawan yang diharapkan dapat
menghasilkan mutu pekerjaan yang baik serta jumlah pekerjaan yang sesuai
dengan standar (Dewi dan Darma, 2017; Wiandari dan Darma, 2017). Terdapat
.beberapa faktor dalam .mempengaruhi kinerja