Wednesday, July 10, 2024

Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kinerja

 


Terdapat beberapa factor yang memengaruhi kinerja, menurut
Sopiah (2018) adalah sebagai berikut:

  1. Faktor individu (personal factors). Faktor ini berkaitan dengan
    motivasi, keahlian, komitmen.
  2. Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor ini berkaitan
    dengan kualitas dukungan dan arahan dari pimpinan, manajer atau
    ketua kelompok kerja.
  3. Faktor kelompok atau teman kerja (team factors). Faktor ini
    berkaitan dengan dukungan yang diberikan oleh teman kerja.
  4. Faktor sistem (system factors). Faktor ini berkaitan dengan sistem
    kerja yang ada serta fasilitas yang diberikan oleh organisasi.
  5. Faktor situasi (situational factors). Faktor ini berkaitan dengan
    tekanan serta perubahan lingkungan, baik dalam lingkungan
    internal atau eksternal.

Karakteristik Kinerja

 


Karakteristik orang yang memiliki kinerja yang tinggi menurut
Mangkunegara (2018) adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.
  2. Dapat mengambil dan menanggung risiko yang diambil.
  3. Memiliki tujuan yang realistis
  4. Memiliki tujuan dan akan berjuang untuk merealisasi tujuan
    tersebut.
  5. Memanfaatkan feedback dari setiap pekerjaan yang dilakukan.
  6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan setiap rencana

Pengertian Kinerja

 


Menurut Kusjono & Ratnasari (2019), kinerja merupakan hal yang
sangat penting untuk kemajuan organisasi atau perusahaan, semakin tinggi
kinerja karyawan maka akan semakin mudah bagi organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Kinerja karyawan adalah hasil kerja
yang telah dicapai oleh sekelompok karyawan yang sudah sesuai dengan
tugas dan kewajiban yang telah diberikan oleh perusahaan (Arifin et al.,
2019).
Kinerja karyawan merupakan prestasi atau hasil kerja baik kualitas
atau kuantitas yang dicapai oleh Sumber Daya Manusia dalam persatuan
periode waktu untuk melaksanakan tugas kerjanya yang sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2017). Sedangkan menurut
Hasibuan (2019) kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang atau
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu.
Kinerja adalah hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu organisasi
atau perusahaan, semakin tinggi kinerja pegawai maka akan semakin mudah
bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Kusjono & Ratnasari,
2019).
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang dalam organisasi, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi secara legal dan tidak melanggar moral dan etika. Deskripsi dari
kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu: tujuan, ukuran dan
penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi
untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah dan
memengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan
organisasi terhadap setiap personel.

Indikator kepuasan Kerja

 


Kepuasan kerja dapat diukur melalui beberapa indikator. Indisari (2017)
menyatakan terdapat 5 (lima) indikator kepuasan kerja yaitu sebagai berikut
:

  1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
    Pekerjaan memberikan kesempatan pegawai belajar sesuai dengan
    minat serta kesempatan untuk bertanggung jawab. Dalam teori dua
    faktor diterangkan bahwa pekerjaan merupakan faktor yang akan
    menggerakkan tingkat motivasi kerja yang kuat sehingga dapat
    menghasilkan prestasi kerja yang baik.
  2. Kepuasan terhadap gaji
    Kepuasan kerja pegawai akan terbentuk apabila besar uang yang
    diterima pegawai sesuai dengan beban kerja dan seimbang dengan
    pegawai lainnya.
  3. Kesempatan Promosi
    Promosi adalah bentuk penghargaan yang diterima pegawai dalarn
    organisasi. Kepuasan kerja pegawai akan tinggi apabila pegawai
    dipromosikan atas dasar prestasi kerja yang dicapai pegawai tersebut.
  4. Kepuasan terhadap supervisi
    Hal ini ditunjukkan oleh atasan dalam bentuk memperhatikan seberapa
    baik pekerjaan yang dilakukan pegawai, menasehati dan membantu
    pegawai serta komunikasi yang baik dalam pengawasan. Kepuasan
    kerja pegawai akan tinggi apabila pengawasan yang dilakukan
    supervisor bersifat memotivasi pegawai.
  5. Kepuasan terhadap rekan kerja
    Jika dalam organisasi terdapat hubungan antara pegawai yang harmonis,
    bersahabat, dan saling membantu akan menciptakan suasana kelompok
    kerja, yang kondusif, sehingga akan menciptakan kepuasan kerja
    pegawai

Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

 


Mangkunegara (2017:120) menyatakan bahwa ada lima faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan antara lain:
a. Gaji atau kesejahteraan (pay)
Salah satu bentuk komponen financial yang diterima karyawan pada
periode waktu tertentu atau kontribusinya terhadap pencapaian tujuan
organisasi yang dirancang dan dikelola dengan prinsip adil dan layak.
b. Kesempatan Promosi jabatan .
Proses pemindahan dan penempatan seorang karyawan pada posisi
jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya yang memberi tantangan,
tanggung jawab, otoritas, status dan imbalan yang lebih besar dari
jabatan yang mereka duduki sebelumnya.
c. Rekan kerja (cowokers)
Kesempatan yang dimiliki oleh pekerja untuk bekerja sama dengan
pekerja yang lainnya, sehingga mereka dapat bertukar fikiran dan
mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dalam bekerja.
d. Mutu pengawasan.
Kemampuan atasan yang dalam hal ini bertindak sebagai pengawas
dalam pemberian bantuan teknis dan dukungan perilaku pada karyawan
demikian pula partisipasi yang diciptakan oleh atasan dapat
memberikan pengaruh yang subtansial terhadap kepuasan kerja
karyawan.
e. Jenis pekerjaan atau pekerjaan itu sendiri.
Sikap pekerja terhadap karakter pekerjaan seperti variasi ketrampilan,
identitas tugas, signifikasi, dan umpan balik kerja.

Pengertian Kepuasan kerja

 


Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya
moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan
meningkat.Pengertian kepuasan kerja menurut para ahli antara lain:
Menurut Robbins & Judge (2015:49) kepuasan kerja adalah “suatu
perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari
sebuah evaluasi karakteristik”. Kepuasan tercipta saat kebutuhan individu
yang terkait derajat kesukaan dan ketidaksukaan terpenuhi dikaitkan dengan
pegawai, hal ini berkaitan erat dengan keyakinan penerimaan imbalan
setelah melaksanakan suatu pengorbanan.
Mangkunegara (2017:117) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
adalah kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong
yang dialami karyawan dalam bekerja

Indikator Lingkungan Kerja

 


Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Afandi (2018:70)
adalah sebagai berikut :

  1. Udara
    Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan
    banyaknya uap air pada udara itu.
  2. Warna
    Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar
    efisiensi kerja para karyawan, khususnya warna akan mempengaruhi
    keadaan jiwa mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding
    ruang dan alat- alat lainnya kegembiraan dan ketenangan bekerja para
    karyawan akan terpelihara
  3. Pencahayaan
    Cahaya penerangan yang cukup memancarkan dengan tepat akan
    menambah efisiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja
    dengan lebih cepat lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tak
    lekas menjadi lelah.
  4. Suara
    Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan, perlu kiranya meletakkan alat-
    alat yang memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik pesawat
    telepon, parkir motor, dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehingga tidak
    mengganggu pekerja lainnya dalam melaksanakan tugasnya