Dalam
sub bab sebelumnya dijelaskan bahwa biaya angkutan umum terbesar yang
dikeluarkan oleh pihak operator adalah biaya operasional kendaraan (BOK). BOK
adalah jumlah biaya yang dikeluarkan sebuah kendaraan sewaktu beroperasi pada
suatu kondisi lalu lintas dan jalan. BOK merupakan komponen biaya yang penting.
Perbaikan atau peningkatan mutu sarana dan prasarana transportasi salah satu
tujuannya adalah mengurangi jenis biaya ini.
1.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi BOK
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan atau
pihak operator harus cermat dalam menghitung setiap biaya yang dikeluarkan.
Sebagai komponen biaya yang penting dalam penyediaan angkutan umum, BOK harus
senantiasa dianalisis dari waktu ke waktu. Hal ini untuk menjaga segala
kemungkinan yang terjadi akibat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya BOK. Perubahan itu dapat bersifat langsung, misalnya perubahan harga
bahan bakar, atau pelumas. Namun juga dapat bersifat tidak langsung seperti
turunnya kondisi mesin yang mengakibatkan naiknya konsumsi bahan bakar, atau
perubahan permukaan jalan yang mengakibatkan cepat ausnya ban, dan lain
sebagainya. Dengan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, pihak operator
dapat meminimalkan BOK yang terjadi.
Menurut Clarkson (1985), perhitungan BOK
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar kendaraan.
1)
Faktor dari dalam
Faktor dari dalam kendaraan meliputi keadaan dan kondisi mesin kendaraan
yang akan sangat berpengaruh dalam
menentukan besar kecilnya BOK tersebut. Keadaan itu antara lain berat total
kendaraan, kecepatan kendaraan, tenaga penggerak mesin, umur kendaraan, dan
harga kendaraan.
i.
Berat kendaraan
Berat total kendaraan
akan mempengaruhi jumlah pemakaian bahan bakar dan penggunaaan ban. Untuk
kendaraan berat yang menggunakan penggerak hidrolis, berat total kendaraan akan
mempengaruhi kebutuhan minyak pelumas. Dengan kata lain, semakin berat
kendaraan maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.
ii.
Kecepatan kendaraan
Kecepatan berpengaruh besar pada BOK karena hal ini
berhubungan dengan energi yang diperlukan untuk menggerakkan mesin. Penambahan
kecepatan dan permulaan kecepatan akan memerlukan energi yang lebih besar dan
menaikkan BOK. Di sisi lain pengurangan kecepatan juga akan berpengaruh pada
segi penggunaan ban. Dengan demikian kecepatan yang stabil akan menghasilkan
BOK yang lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan yang fluktuatif atau
berubah-ubah.
iii.
Tenaga penggerak mesin
Besar tenaga penggerak mesin
akan menentukan kekuatan dari kendaraan. Kendaraan dengan tenaga penggerak
hidrolis yang besar memiliki daya angkat dan daya gerak yang lebih besar
sehingga membutuhkan energi yang besar pula. Jika kondisi tersebut tidak
dimanfaatkan secara maksimal tentunya akan merugikan.
iv.
Umur kendaraan
Umur kendaraan yang telah tua
menyebabkan kondisi kendaraan menurun dan harus diservis. Hal ini mempengaruhi
unsur BOK. Harga jual kendaraan pun akan menurun yang tentunya mengurangi nilai
investasi.
v.
Harga kendaraan
Harga suku cadang kendaraan,
biaya pemasangan, dan berbagai unsur BOK lainnya tergantung dari harga
kendaraan tersebut. Semakin tinggi harga suatu kendaraan maka harga suku
cadangnya pun akan semakin tinggi dan peralatan yang dibutuhkan pun semakin
mahal disebabkan kualitas suku cadang yang lebih baik. Harga kendaraan juga
akan berpengaruh pada laju penyusutan harga.
2)
Faktor dari luar
Faktor dari luar kendaraan adalah situasi
dan kondisi diluar kendaraan yang juga sedikit banyak berpengaruh pada BOK.
Faktor ini meliputi kondisi geometris, kondis perkerasan, dan situasi lalu
lintas yang ada. Faktor tersebut dirinci menjadi kelandaian naik dan kelandaian
turun, sudut belokan, keadaan permukaan jalan, kekasaran, kekompakkan,
kelembaban permukaan, situasi dan kondisi lalu lintas.
i.
Kelandaian
Tambahan energi diperlukan
dalam perjalanan mendaki. Jumlah tambahan energi terbesar adalah pada kebutuhan
bahan bakar. Sedangkan pada kelandain turun, energi dan kebutuhan bahan bakar
cenderung lebih sedkit. Pengaruh ini akan sangat kentara pada operasional
kendaraan di daerah pegunungan dimana kondisi kemiringan yang besar dan
panjang. Apalagi ditambah dengan kondisi geometri jalan yang berkelok-kelok.
ii.
Sudut belokan
Perjalanan pada kecepatan
tinggi di tikungan yang tajam akan menaikkan BOK disebabkan pada saat berbelok
kendaraan akan mengalami hambatan akibat super elevasi permukaan jalan,
kesulitan ini yang menyebabkan dilakukannya pengereman. Pengereman pada
kecepatan tinggi akan memakan biaya yang dilakukan cukup mahal. Penambahan
biaya pada suatu tikungan juga disebabkan oleh perubahan kecepatan, perubahan
ini disamping akan menaikkan konsumsi bahan bakar juga berpengaruh pada kondisi
ban akibat kemiringan dan gesekan tepi (side resistant).
iii.
Ketinggian permukaan
Ketinggian permukaan
dari air laut menyebabkan kenaikan suhu dan tipisnya udara, sehingga terkadang
mesin sukar dihidupkan untuk pertama kalinya. Selain itu dibutuhkan energi yang
relatif lebih besar untuk tetap menjaga kondisi mesin tetap hidup. Fenomena ini
terutama banyak ditemui pada kendaraan berbahan bakar diesel atau kendaraan
berat.
iv.
Keadaan permukaan
Keadaan permukaan akan sangat
mempengaruhi baik dari operasional maupun pemeliharaan kendaraan. Kekasaran permukaan
terutama pada jalan yang belum diperkeras, akan sangat mempengaruhi biaya
operasional kendaraan, baik saat mulai bergerak, berhenti, maupun pengereman.
v.
Kondisi lalu lintas
Kemacetan lalu lintas akan sangat berpengaruh pada
besarnya BOK. Pada kondisi macet dimana kendaraan harus berhenti atau berjalan
pelan, jumlah bahan bakar yang dikeluarkan akan bertambah
2.
Metode Perhitungan BOK
Pada penelitian ini,
metode perhitungan BOK yang ditampilkan adalah metode perhitungan yang
dikeluarkan oleh Dephub Republik Indonesia .
Rumus
perhitungan ini membagi komponen BOK dalam dua kategori yaitu biaya langsung
dan biaya tidak langsung. Model perhitungan ini merupakan hasil pendekatan
empiris di lapangan.
Biaya langsung merupakan penjumlahan dari
komponen biaya yang terdiri dari
beberapa komponen yaitu biaya penyusutan, biaya bunga modal, biaya konsumsi
bahan bakar, biaya konsumsi oli, biaya konsumsi suku cadang, biaya tenaga
pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban. Berikut penjabaran rumus untuk
perhitungan biaya langsung yang akan digunakan :
1
|
Biaya penyusutan
|
|
|
| |||
2
|
Biaya bunga modal
| ||
3
|
Biaya BBM
|
|
|
|
|
||
4
|
Biaya Ban
| ||
|
|
||
5
|
Biaya pemeliharaan kendaraan
|
|
|
|
| ||
|
| ||
|
|
||
6
|
Biaya PKB (STNK)
| ||
|
PKB = Biaya pajak kendaraan per tahun,
| ||
|
KIR = Biaya KIR kendaraan,
|
Sedangkan
biaya tidak langsung meliputi seluruh komponen biaya yang secara tidak langsung
mendukung operasional kendaraan, seperti biaya ijin, administrasi, biaya sewa
kantor, biaya pegawai, biaya terra
argo, dsb.
Penjumlahan
antara biaya tidak langsung dan langsung biasa disebut sebagai biaya pokok
kendaraan per km.
Biaya pokok kendaraan / hari = biaya pokok
kendaraan / km x KMhari
No comments:
Post a Comment