Menurut Woodward (1986) menyatakan
bahwa dalam membicarakan suatu biaya, tidak lepas dari membahas dua hal pokok
yaitu sumber yang harus menanggung biaya dan jumlah biaya yang harus
ditanggung.
Di pandang dari sumbernya, biaya dapat dikategorikan sebagai berikut
:
1.
dari sudut pandang penyedia,
biaya adalah segala sesuatu dan konsekuensi yang harus dikeluarkan agar
mendapatkan imbalan yang diharapkan
2.
dari sudut pandang pengguna,
biaya adalah segala konsekuensi dan resiko yang harus diterima setelah
mendapatkan fasilitas yang dipakai.
Morlok (1985) mengatakan bahwa
kelompok yang harus menanggung biaya adalah sebagai berikut :
1.
pemilik kendaraan selaku
produsen atau operator, meliputi biaya pembelian kendaraan, biaya operasional
maupun biaya pemeliharaan
2.
pengguna kendaraan selaku
konsumen meliputri ongkos angkutan, waktu tunggu, kemanan, dan kenyamanan
3.
lingkungan sekitar meliputi
polusi, kebisingan, dan aksesbilitas kendaraan
4.
pemerintah selaku regulator meliputi
sarana jalan, jembatan, sistem pengaturan lalu lintas, dan operasional
angkutan.
Selanjutnya Woodward (1986)
menjelaskan bahwa secara garis besar biaya angkutan umum dibedakan menjadi dua
yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pihak operator dan biaya penumpang.
Biaya yang dikeluarkan operator
terdiri atas biaya operasi kendaraan dan biaya pendukung. Biaya pendukung
adalah biaya yang mutlak dan relatif tetap pada setiap operasional kendaraan
sehingga biaya ini tergolong sebagai fixed cost. Biaya ini diantaranya
meliputi biaya sewa kantor, gaji pegawai, biaya manajemen operasional, dan
biaya garasi. Meskipun bersifat mendukung namun biaya ini tetap dibutuhkan
dalam menunjang kelancaran operasional kendaraan. Untuk angkutan umum lainnya
seperti kapal laut dan pesawat terbang, biaya pendukung juga meliputi biaya
keselamatan (safety cost) dan juga biaya promosi (promotion cost),
Sedangkan biaya operasional kendaraan adalah biaya yang bersifat variabel
cost artinya sangat tergantung pada kondisi operasional kendaraan itu
sendiri. Dari kedua biaya tersebut, biaya operasional kendaraan (vehicle
operating cost) sangat mendominasi dan menentukan. Biaya tersebut meliputi
antara lain:
a.
biaya modal kendaraan
b.
biaya konsumsi bahan bakar
c.
biaya minyak pelumas
d.
biaya penggunaan ban
e.
biaya pemeliharaan
f.
biaya ijin dan administrasi
g.
biaya penyusutan
Selain biaya yang dikeluarkan oleh
pihak operator, Woodward (1986) juga menjelaskan tentang biaya penumpang, yang
meliputi harga tarif yang harus dibayar, lama waktu perjalanan, dan tingkat
pelayanan. Dari ketiga biaya tersebut harga tarif relatif selalu tetap
untuk suatu perjalanan yang sama
sehingga digolongkan sebagai fixed cost, sedangkan waktu perjalanan dan
tingkat pelayanan yang diperoleh merupakan variable cost yang selalu
dapat berubah dan sulit untuk dihitung secara matematis.
Harga tarif merupakan faktor biaya yang paling
banyak diperhitungkan oleh pengguna angkutan umum sehingga berperan cukup
besar. Tarif inilah yang menjadi fokus dalam penelitian tugas akhir ini.
Sedangkan waktu perjalanan adalah waktu yang ditempuh oleh penumpang untuk
bergerak dari tempat asal ke lokasi tujuan. Biaya untuk waktu ini tidak dapat
dianalisis tersendiri namun dibandingkan dengan waktu yang diperlukan jika
menggunakan moda lain, sehingga harga ekstrim waktu penumpang dapat
diperhitungkan. Selain harga tarif dan waktu perjalanan, biaya penumpang juga
meliputi tingkat pelayanan dari moda angkutan yang digunakan. Pelayanan yang
dimaksud yaitu ketersediaan moda angkutan, kecepatan perjalanan, kenyamanan
perjalanan, dan bagasi.
No comments:
Post a Comment