Sarana angkutan kereta api merupakan salah satu bentuk jasa angkutan
yang mempunyai peranan penting dalam melakukan hubungan antar daerah,
mempercepat proses pemindahan manusia maupun barang dalam jumlah besar dari
tempat-tempat yang jaraknya relatif berjauhan. (Biro Riset LM-FEUI, 2014:
42-44)
Kereta api sebagai salah satu moda transportasi darat mampu memberikan
sumbangan yang besar bagi perkembangan ekonomi dan masyarakat. Kereta apilah
yang memulai angkutan barang dalam jumlah yang besar dengan biaya yang rendah
sehingga dapat merangsang pertumbuhan industri, pertambangan, perdagangan, dan
kegiatan lainnya di masyarakat. Banyak kota-kota tumbuh dan berkembang setelah
adanya jaringan kereta api. (Purbasari, 2014: 12)
Beberapa
keunggulan-keunggulan angkutan kereta api dibandingkan moda transportasi
lainnya adalah sebagai berikut: (Biro Riset LM-FEUI, 2014: 22-23)
a. Mampu mengangkut muatan dalam
jumlah yang besar. Lokomotif sebagai tenaga penggerak mampu menarik serangkaian
gerbong, yang setiap gerbongnya berkapasitas 15 ton. Jika dalam satu rangkaian
terdapat 30 gerbong, maka volume berat barang yang diangkut mencapai kurang
lebih 450 ton atau sama dengan 30 kendaraan truk.
b. Mampu menempuh jarak yang jauh.
Semakin bertambah jauh jarak yang ditempuh kereta api maka semakin efisien dan
biayanya semakin rendah.
c. Jadwal perjalanan dengan frekuensi
tinggi dapat dilaksanakan.
d. Jarang sekali terjadi kongesti
karena semua fasilitas dimiliki oleh satu perusahaan dalam hal ini PT. Kereta Api
Indonesia (KAI) sehingga penyediaan jasa lebih
terjamin kelancarannya.
e. Dapat memberikan tingkat
pelayanan yang lebih baik daripada bus.
Perusahaan angkutan rel
umumnya berbentuk monopoli yang dikuasai oleh pemerintah. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor. (Prakarsa, 2010: 27-30)
a.
Bersifat public utility,
yaitu jasa angkutan ini dibutuhkan oleh masyarakat banyak dan merupakan
angkutan massa.
b.
Bersifat strategis karana
mengangkut barang-barang kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras,pupuk,
semen, minyak dan sebagainya.
c.
Membutuhkan modal/investasi
yang sangat besar karena seluruh peralatan basis (rel, bantalan, jembatan,
sinyal, dan lain-lain) dan seluruh peralatan operasi (lokomotif, gerbong,dan
peralatan penunjang) dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan sendiri oleh
perusahaan .
Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat dan tersedianya berbagai
jenis moda transportasi, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan yang
meliputi: keselamatan, keandalan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan,
kenyamanan, kecepatan, energi, dan produktivitas. (Santosa, 2010: 1-2)
a.
Keselamatan Perjalanan
Semakin diperkecilnya
gangguan bagi penumpang dan barang yang dimulai sejak awal pejalanan sampai
dengan tibanya sampai di tempat tujuan. Dalam istilah perkereta apiandisebut
PLH (Peristiwa Luar biasa Hebat), yaitu suatu gangguan perjalanan yang mungkin
disebabkan oleh anjloknya kereta api(derail
ment), kecelakaan pada pintu perlintasan sebidang (antara kereta api dengan
kendaraan jalan kereta api), tabrakan antar kereta api, ataupun kecelakaan yang
dibebabkan hal-hal lain. (Munawar, 2007: 3-4)
b.
Keandalan ( reliability)
Keandalan banyak didasari
atas sistem pemeliharaan dan tingkat teknologi dalam hal ini kemampuan personel
kereta api untuk menanganinya. (Kuswati, 2010: 24-27)
c.
Ketepatan Waktu
Persyaratan masyarakat
pengguna jasa yang memungkinkan mereka mampu merencanakan kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan yang berada pada lokasi tujuan. Pengaturan yang
terencana sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini dimulai dengan sadar waktu (time consciousness), sebagai salah satu
ciri masyarakat maju. (Kuswati, 2010: 45-48)
d.
Kemudahan Pelayanan
Kemudahan pelayanan adalah
sebagai suatu kepastian pelayanan yang memungkinkan untuk dapat dilayani, baik
dari penumpang maupun barang. Bagi penumpang, kepastian dalam mendapatkan
pelayanan ditingkat manapun yang dipilihnya ataupun dalam memperoleh karcis
perjalanan sangat didambakan, juga kemudahan dalam mendapatkan ruang kendaraan
angkut untuk mengirimkan suatu barang, sebagai pencerminan memperoleh kemudahan
pelayanan. (Budi Utomo dkk, 2015: 2-4)
e.
Kenyamanan
Perubahan tingkat kualitas
hidup masyarakat Indonesia, menuntut pula suatu pelayanan yang lebih baik
daripada keadaan yang sekarang. Tingkat kebersihan, kebisingan, geronjalan,
goyangan (vertikal maupun horizontal), adalah beberapa persyaratan umum yang
perlu diperhatikan. Beberapa elemen yang mendukung kenyamanan adalah sebagai
berikut: (Kuswati, 2010: 22-23)
1)
kapasitas penumpang kereta
api,
2)
akomodasi dan ergonomi
tempat duduk,
3)
temperatur dan eliminasi,
4)
kenyamanan perjalanan (riding comfort, train vibration),
5)
penampilan (appearance),dan
6)
kebersihan (terhadap
kotoran, debu, sampah, dan sebagainya).
f.
Kecepatan
Seiring dengan perubahan
tata nilai dan mobilitas masyarakat, tingkat kecepatan perkeretaapian untuk
kurun waktu 15 tahun mendatang harus dapat dicapai 150 km per jam. Hal ini
sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat saat itu dan disesuaikan dengan
kekuatan ekonominya. Jenis angkutan untukmeningkatkan kecepatan sangat terkait
dengan biaya energi, keselamatan perjalanan, biaya perawatan, dan pendapatan
masyarakatnya. Perubahan nilai kebutuhan masyarakat tersebut didasari atas
prakiraan pertumbuhan ekonomi sosial, yang dalam jangka panjang mampu mengubah
struktur ekonomi masyarakat. (Sulistyawati, 2014: 6-8)
g.
Energi
Energi merupakan suatu
sarana untuk mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bagi kemanusiaan. Perkembangan
teknologi telah membuktikan bahwa tidak ada suatu kemajuan tanpa melibatkan
energi sebagai sarana penggeraksetiap aktivitas usaha. Jadi penggunaan energi
harus seefisien mungkin. (Destiltya, 2015: 6)
h.
Peningkatan Produktivitas
Peningkatan produktivitas
merupakan upaya dalam memperbaiki efisiensi dan efektivitas usaha. Sejalan
dengan pencanangan efisiensi maka harus mampu menyumbang pangsa yang dipikulnya.
(Budi Utomo dkk, 2015: 12)
Beberapa aspek penting yang
dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yaitu: (Kuswati, 2010: 17-18)
1)
waktu perjalanan atau
kecepatan,
2)
keterandalan (reliability),
3)
kenyamanan (comfort),
4)
keamanan,
5)
biaya.
Dibandingkan dengan angkutan jalan kereta api, keunggulan lain dari
angkutan kereta api adalah keteraturan dalam pelayanan operasinya, artinya
kereta api dapat menyelenggarakan rencana-rencana perjalanan segera teratur dan
dapat diandalkan, mempunyai jalur atau jaringan sendiri, tidak mengalami
antrian, tundaan, dan kemacetan di jalan seperti halnya angkutan jalan kereta
api pada umumnya. (Sulistyawati, 2014: 35-36)
Adapun
kerugian-kerugian angkutan kereta api yaitu angkutan kereta api tidak dapat
dipakai sefelksibel angkutan darat lainnya karena kegiatan terbatas pada
jaringan rel yang ada dan pelayanannya terikat oleh jadwal yang ketat. (Nikmah, 2008:
48-50)
Salah satu
tolok ukur pertimbangan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kereta
api adalah harus mempertimbangkan kondisi dan kepentingan ekonomi berkaitan
dengan kegiatan masyarakat yang menggunakan jasa kereta api maupun kegiatan
perekonomian lainnya mengingat pengadaannya memerlukan biaya yang cukup besar. (Pribadi,
2012: 2-6)
Proyek transportasi,
terutama proyek pembangunan jalan kereta api bukanlah sesuatu yang baru, apa
yang berubah dan merupakan hal baru adalah dimensi dari proyek tersebut, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Sejalan dengan perubahan tersebut timbul
persaingan yang ketat, hal ini mendorong para pengusaha/praktisi mencari dan
menggunakan cara-cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik,
sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien. (Nikmah, 2008:
16-17)
No comments:
Post a Comment