Banjir
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan manuasia yang disebabkan oleh meluapnya air sungai
oleh faktor alamiah akibat rusaknya kawasan penyangga pada daerah aliran sungai (DAS) yang mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (Paimin et al.,2009,
Hermon,2012, dalam Hermon, 2015:37). Untuk mengurangi dampak kerusakan dan kerugian
yang diakibatkan banjir maka dilakukan kegiatan mitigasi banjir, baik yang
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
mengahdapi ancaman banjir.
Beberapa
penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pada dasarnya secara umum bencana banjir
disebabkan oleh tiga hal. Pertama, aktifitas manusia yang
menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada perubahan alam,
misalnya, pembangunan hunian di bantaran sungai telah mempersempit badan sungai
sehingga memicu terjadinya banjir karena sungai tidak lagi menampung aliran
air. Kedua, peristiwa alam seperti curah hujan yang tinggi dalam jangka
waktu yang lama dapat menyebabkan air sungai meluber. Ketiga, degradasi
lingkungan seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah pada daerah resapan air,
pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai dan
sebagainya (Bappenas, 2010).
Banjir yang terjadi di wilayah Indonesia pada umumnya
disebabkan gabungan antara buruknya kondisi jaringan drainase mikro dan makro
karena berbagai sebab (kurang memadainya dimensi dan kemiringan saluran drainase
karena sampah dan sedimentasi, dan sebagainya) dengan meluapnya aliran sungai
melebihi palung sungai karena tingginya intensitas hujan dan pendangkalan
sungai karena sedimentasi dan sumbatan sampah atau sebab lainnya (air laut pasang).
Perubahan tata guna lahan yang merupakan faktor yang paling banyak
dijumpai pada kasus-kasus banjir di Indonesia. Penggundulan hutan di bagian
hulu DAS, pendirian bangunan, serta berbagai bentuk alih fungsi lahan lainnya
telah menyebabkan berkurang atau hilangnya daerah resapan air. Kurangnya daerah
resapan air menyebabkan aliran air hujan di permukaan (run off) akan makin besar, dan volume air yang masuk ke saluran air
atau sungai juga bertambah, yang pada akhirnya menimbulkan banjir ketika badan
sungai sungai tidak lagi mampu menampung air tersebut
No comments:
Post a Comment