Pada
saat ini, penjadwalan dengan hanya memperhitungkan durasi dan ketergantungan
pekerjaan saja tidak cukup. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya faktor-faktor
yang harus diperhitungkan dalam menjadwalkan suatu proyek. Salah satu faktor
yang paling menentukan adalah waktu penjadwalan suatu proyek. Oleh karena itu,
banyak sekali metode yang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, salah satu
metode tersebut adalah metode lintasan kritis.
Lintasan
kritis suatu proyek adalah lintasan dalam suatu jaringan kerja sedemikian
sehingga kegiatan pada lintasan ini memiliki kelambanan nol.
Lintasan
kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang paling
menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain lintasan
kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara
keseluruhan.
Lintasan
kritis memiliki arti penting dalam pengelolaan proyek karena lintasan kritis
merupakan waktu atau durasi penentu penyelesaian proyek. Penundaan atau
keterlambatan tugas dalam kategori lintasan kritis menyebabkan penundaan
penyelesaian proyek secara keseluruhan. Keterlambatan tugas dalam kategori
lintasan non-kritis tidak akan menunda penyelesaian proyek.
Metode
Lintasan Kritis (Critical Path Method - CPM) merupakan metode yang digunakan untuk menjadwalkan
pekerjaan-pekerjaan dalam suatu proyek. Dalam metode ini, pekerjaan-pekerjaan
dan ketergantungannya dimodelkan dalam suatu jaringan yang kemudian dianalisis
untuk mendapatkan waktu tercepat dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaan.
Manfaat
yang diperoleh jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut:
a.
Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh proyek
tertunda penyelesaiannya.
b.
Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya bila pekerjaan-pekerjaan yang
ada di lintasan kritis dapat dipercepat.
c.
Pengawasan atau kontrol hanya diperketat pada lintasan kritis saja,
sehingga pekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis perlu pengawasan ketat agar
tidak tertunda dan kemungkinan ditrade off (pertukaran waktu dengan
biaya yang efisien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang
optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya
dengan tambahan biaya atau lembur.
Time
slack (kelonggaran
waktu) terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilalui oleh lintasan
kritis. Ini memungkinkan bagi manajer untuk memindahkan tenaga kerja,
alat-alat, dan biaya-biaya ke pekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis demi
efisiensi.
Pada
kondisi dan situasi tertentu, manajer proyek diharuskan dapat menyelesaikan
proyek dalam waktu relatif lebih cepat dibandingkan waktu pada lintasan kritis.
Dalam kondisi seperti ini, program linier digunakan untuk menentukan alokasi
sumber daya sedemikian sehingga meminimalkan biaya tambahan yang harus
dikeluarkan supaya proyek selesai lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan.
Dewasa
ini manajemen proyek sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan
konstruksi, baik dalam skala besar maupun skala kecil. manajemen proyek sendiri
adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen secara sistematis pada suatu proyek,
dengan menggunakan resource/sumber daya (manusia, barang dan peralatan)
secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal. manajemen
proyek adalah
pengelolaan suatu proyek yang mencakup proses pelingkupan, perencanaan,
penyediaan staf, pengorganisasian, dan pengontrolan suatu proyek. manajemen
proyek yang
efektif adalah bagaimana merencanakan, mengelola dan menghantarkan proyek tepat
waktu dan dalam rentang anggaran. Jika dalam mengerjakan tugas dan menggunakan
alat dan bahan, manusia tidak dibatasi oleh waktu dan biaya tentu saja
manajemen proyek tidak diperlukan.
Kunci
sukses manajemen proyek adalah pengetahuan seorang manajer proyek tentang
pemanfaatan tiga hal yang saling berkaitan dan mempengaruhi, ketiga hal
tersebut adalah uang, waktu dan cakupan pekerjaan. Mengatur suatu proyek, hal
yang paling penting adalah merencanakan proyek itu dengan sangat hati-hati dan
teliti untuk menciptakan hasil yang optimal. Proyek dapat dikatakan sebagai
suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Penjadwalan
proyek adalah rencana pengurutan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas. Sebelum proyek
dikerjakan, perlu adanya tahap-tahap pengelolaan proyek yang meliputi tahap
perencanaan, tahap penjadwalan, dan tahap pengkoordinasian. Dari ketiga tahapan
ini, tahap perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang paling menentukan
berhasil/tidaknya suatu proyek, karena penjadwalan adalah tahap ketergantungan
antar tugas yang membangun proyek secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment