Manajemen adalah usaha manusia untuk mencapai tujuan dengan cara yang
paling efektif dan efisien. Usaha yang dimaksud adalah bagian dari proses
manajemen yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan atau
kronologis. Rangkaian kegiatan dimaksud secara umum yaitu mulai dari penetapan
tujuan (goal setting), perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing) pelaksanaan (actuating) dan pengawasan/pengendalian (controlling).
a.
Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan/pedoman bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya dalam
melaksanakan kegiatan. Iman Soeharto (1977) secara garis besar menyatakan
perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan,
anggaran dan mutu. Pengertian diatas menekankan bahwa perencanaan merupakan
suatu proses, berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pekerjaan
tertentu. Adapun tahapan yang dilalui dalam menyusun suatu perencanaan adalah :
1)
menentukan tujuan yaitu sebagai pedoman yang memberikan
arah gerak dari kegiatan yang dilakukan,
2)
menentukan sasaran yaitu suatu titik tertentu yang
perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,
3)
mengkaji posisi awal terhadap tujuan yaitu untuk
mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi, maka perlu diadakan kajian terhadap
posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,
4)
memilih alternatif adalah selalu tersedianya beberapa
alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Dalam
memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan memerlukan kejelian
dan pengkajian yang seksama agar alternatif yang dipilih lebih tepat, dan
5)
menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan,
proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat
dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.
b.
Penjadwalan
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk
menentukan aktifitas yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu proyek dengan
urutan serta kerangka waktu tertentu, dimana setiap aktifitas harus
dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dan biaya yang ekonomis (Callahan,
1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material, peralatan, keuangan dan
waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat dihindari seperti keterlambatan,
pembengkakan biaya dan perselisihan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
penjadwalan antara lain bagi pemilik
proyek dan pelaksana proyek atau kontraktor.
1) Bagi Pemilik Proyek dapat digunakan untuk:
a)
mengetahui
waktu mulai dan selesai proyek,
b)
merencanakan
aliran kas, dan
c)
mengevaluasi
efek perubahan terhadap waktu dan biaya proyek.
2) Bagi Pelaksana Proyek/Kontraktor dapat digunakan
untuk :
a)
memprediksi
kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri,
b)
merencanakan
kebutuhan material, peralatan dan tenaga kerja,
c)
mengatur
waktu keterlibatan sub kontraktor,
d)
menghindari
konflik antara sub kontraktor dengan pekerja,
e)
merencanakan aliran kas, dan
f)
mengevaluasi
efek perubahan terhadap waktu dan biaya proyek.
c.
Pengendalian
Mockler (1972) dalam Soeharto
(1977) memberikan pengertian tentang pengendalian yaitu adalah usaha yang
sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan,
merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, kemudian
mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Fungsi utama pengendalian
adalah memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi). Pengendalian
memantau apakah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan
yang telah digariskan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan
efisien.
Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan
mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan
hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horizontal.
Manajemen profesional adalah
suatu kegiatan yang melibatkan sumber daya di dalamnya, dimana tugas dan
tanggung jawab dilakukan secara profesional. Kegiatan yang dimaksud dimulai
dari tahapan pembuatan desain, penawaran, penunjukkan pelaksana dan tahapan
konstruksi dengan harapan tercapainya tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
Manajemen konstruksi mempunyai
tugas dan kewajiban untuk menjamin pemilik proyek, akan mendapatkan pelaksanaan
proyek yang ekonomis, sesuai dengan kebutuhan pemilik proyek dan menjamin bahwa
proyek dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi.
Konsultan perencana mempunyai
tugas dan tanggung jawab menangkap ide dan gagasan dari pemilik proyek melalui
manajemen konstruksi, kemudian melakukan pengelolaan tahap demi tahap sampai
ide tersebut terwujud.
Kontraktor adalah sebagai
pelaksana proyek yang diberikan oleh pemilik proyek dengan pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan oleh manajemen konstruksi, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan perencanaan yang telah digariskan.
No comments:
Post a Comment