Gagasan bahwa uang yang
tersedia saat ini bernilai lebih dari jumlah yang sama di masa depan karena
kapasitas pendapatan potensial. Ini prinsip inti keuangan menyatakan bahwa,
uang yang disediakan bisa mendapatkan bunga
Uang yang disimpan dalam rekening tabungan akan
mendapatkan bunga Karena ini universal, Proses dalam menghitung present
value of a future income dinamakan discounting. Tingkat bunga atau interest
rate yang digunakan untuk discounting ini dinamakan the
discounting rate atau discounting factor. Discounting factor adalah
suatu bilangan yang lebih kecil daripada 1 (satu) yang dapat dipakai untuk
mengalikan atau mengurangi suatu jumlah di waktu yang akan datang (the
future income) (Djamin, 1993).
a.
Present Value
Nilai uang yang tersedia saat ini bernilai lebih dari
jumlah yang sama di masa depan karena kapasitas pendapatan potensial. prinsip
inti keuangan menyatakan bahwa, uang yang disediakan bisa mendapatkan bunga
b.
Future Value
Adalah nilai asset dimasa mendatang yang setara
dengan jumlah tertentu di hari ini dengan mempertimbangkan jangka waktu dan
besaran suku bunga
Future Value atau nilai yang akan datang merupakan nilai dari uang di masa yang akan
datang setelah diperhitungkan dengan bunga majemuk. Future Value dihitung dengan rumus:
FV = P0 (1+r)n
Dengan P0 adalah nilai saat ini, r
adalah besarnya bunga bank, dan n adalah tahun yang diinginkan.
c.
Present Value
Factor
Present value factor adalah faktor yang dapat digunakan untuk
mempermudah perhitungan untuk mencari nilai sekarang dari serangkaian
nilai-nilai. PVIFs dapat disajikan dalam bentuk tabel dengan PVIF nilai
dipisahkan oleh masing-masing periode dan kombinasi suku bunga. [1]
Nilai uang dalam arti yang
nyata tidak sama dari waktu ke waktu, nilai uang berubah terhadap waktu. Dalam
analisis ekonomi teknik, besarnya perubahan tersebut diperhitungkan untuk
jangka waktu tertentu. Bila alternatif rekayasa melibatkan investasi kapital
untuk perlengkapan, material, dan pekerjaan maka ekonomi teknik analisis biaya
proyek dapat dipergunakan sebagai bantuan untuk memutuskan ataupun untuk
memilih alternatif mana yang terbaik. Dalam penerapan analisis ini perlu
diketahui faktor mutlak yang sangat berpengaruh, yaitu faktor bunga untuk
perubahan nilai uang. Nilai uang akan mengalami perubahan dalam rentang waktu
yang berbeda. Misalnya, sejumlah uang yang dipinjam akan berubah nilainya satu
tahun kemudian pada saat pengembalian. Hal ini karena perubahan yang
terjadi pada waktu antara meminjam dan mengembalikan. Perubahan tersebut dapat
mencakup harga barang, material, dan pelayanan. Apabila uang tersebut
dipergunakan sendiri oleh pihak pemberi modal untuk suatu usaha, maka
memilik modal tentu sudah mendapatkan keuntungan satu tahun. Dimana
nilai uang ini belum termasuk perhitungan suku bunga pinjaman, tetapi suku
bunga pinjaman itu sendiri tergantung langsung dengan perubahan nilai uang.
Semakin tinggi perubahan nilai uang, maka semakin besar tingkat suku bunga yang
ada. Bila tingkat suku bunga terlalu tinggi maka uang akan semakin sulit
bergerak, dalam arti roda ekonomi menjadi semakin lamban. Yang pada akhirnya
hal ini mempengaruhi perkembangan dunia usaha karena daya beli masyarakat
menurun.
Secara umum perubahan nilai uang tehadap waktu pada suatu negara tergantung
kepada:
a.
Tingkat
perekonomian negara itu sendiri, dan besarnya pengaruh keadaan negara terhadap stabilitas ekonominya.
b.
Tingkat
perekonomian dunia, dan sejauh mana keadaan dunia mempengaruhi ekonomi negara
tersebut.
Kalau perubahan nilai uang terhadap waktu lebih tinggi dari tingkat suku
bunga yang dibebankan pada suatu jenis usaha, maka hasil evaluasi ekonomi
teknik terhadap usaha tersebut akan selalu negatif (tidak menguntungkan). Dalam
negara berkembang, discount rate yang dipergunakan diambil alih dari
pengalaman negara lain yang telah berusaha mengukur social opportunity cost
of capital secara sistematis. Oleh lembaga pembiayaan internasional seperti
Bank Dunia atau Asian Development Bank sering diajukan angka-angka 10%,
12%, dan 15% sebagai discount rate yang rasional untuk negara berkembang. Di Indonesia belum ada discount
rate yang ditetapkan secara umum oleh Bappenas, namun angka-angka yang
dipergunakan biasanya terdapat diantara 10-15 (Gray dkk, 1997).
No comments:
Post a Comment