Tanah lempung adalah tanah yang berbutir sangat halus berbentuk pipih
dan panjang yang apabila dalam keadaan kering sangat keras, terjadi retak retak
dibeberapa tempat sedangkan apabila dalam keadaan basah menjadi lunak dan
lengket bahkan apabila kadar airnya berlebih berubah menjadi lumpur yang tidak
mempunyai kuat dukung sama sekali.(Soekoto,1984).
Partikel lempung mempunyai diameter efektif sama atau kurang dari 0,002
mm, sehingga ukuran partikel belum dapat untuk menentukan mineral lempung, tetapi
masih harus dilihat dari kandungan komposisi mineralnya Chen (1975) dalam
Hardiyatmo (2002).
Partikel lempung dalam kondisi asli selalu
dikelilingi oleh air dan ikatan antara air dan permukaan padat mineral lempung
disebut Adsorbed water
(Das-Mochtar,1993).
Derucher dkk (1998) mengemukakan bahwa ada tiga jenis mineral yang
dominan dalam mineral lempung yaitu : Kaolinite,
illite, dan Montmorillonite.
Mineral lempung dapat didefinisikan sebagai hasil
pelapukan tanah akibat reaksi kimia yang menghasilkan susunan kelompok partikel
berukuran koloid dengan diameter butiran lebih kecil dari 0,002 mm.(Hardiyatmo,2002).
Hampir semua mineral lempung berbentuk lempengan sehingga sifat partikel
sangat dipengaruhi oleh gaya permukaan.(Craig – Susilo,1991).
Bentuk partikel tanah
lempung adalah mungkin berbentuk bulat, bergerigi maupun bentuk diantaranya dan
mempunyai spesifik gravity antara 2,58 – 2,75. (Hardiyatmo,2002).
Untuk menghasilkan kekuatan tertentu, tanah berbutir halus seperti
lempung membutuhkan semen yang lebih banyak, hal ini karena permukaan partikel
yang harus ditutup memberikan sementasi pada titik kontak antar partikelnya
lebih besar dibandingkan dengan tanah dengan butiran yang lebih
besar.(Soekoto,1984).
No comments:
Post a Comment