Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya
secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual. Konsep
diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain (Stuart & Sundeen, 2008). Individu dengan konsep diri positif
dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan interpersonal,
kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat
dilihat dari hubungan sosial yang maladaptif (Keliat, 2002). Burns (2003)
mendefinisikan konsep diri sebagai perasaan, pandangan, dan penilaian individu
mengenai dirinya yang didapat dari hasil interaksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Menurut Hurlock (2009) konsep diri adalah pandangan
individu mengenai dirinya. Konsep diri terdiri dari dua komponen, yaitu konsep
diri sebenarnya (real self) yang merupakan gambaran mengenai diri, dan konsep
diri ideal (ideal self) yang merupakan gambaran individu mengenai kepribadian
yang diinginkan. Agustiani (2009) mengungkapkan bahwa konsep diri merupakan
gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep
diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dengan pengalaman yang
terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan
pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah
lakunya dikemudian hari.
Sedangkan menurut Fitts (Tarakanita, 2001) konsep
diri adalah bagaimana diri diamati, dipersepsikan, dan dialami oleh orang
tersebut, karena makna konsep diri ini mengandung unsur penilaian dan
mempengaruhi perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Baron dan
Byrne (2003) mengungkapkan bahwa konsep diri adalah kumpulan keyakinan dan
persepsi diri terhadap diri sendiri yang terorganisir.
No comments:
Post a Comment