Kata dasar motivasi
(motivation) adalah motif yang berarti dorongan sebab atau alasan seseorang
melakukan sesuatu. Oleh karena itu, motivasi dapat berarti suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau
kegiatan, yang berlangsung secara sadar.(Suratman, 2003).
Menurut Rivai
(2004), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan
untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Apabila
individu termotivasi, maka individu akan membuat pilihan yang positif untuk
melakukan sesuatu karena dapat memuaskan keinginannya. Sedangkan menurut
Robbins (1996), motivasi diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Kebutuhan dalam
hal ini berasrti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu
tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tak terpuaskan menciptakan tegangan yang
merangsang dorongan-dorongan dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan
suatu perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentui yang jika
tercapai akan memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan
tegangan.(Robbins, 1996)
Menurut Luthans,
dkk (dikutip Rivai, 2001), sumber motivasi berasal dari dalam diri (intrinsic).
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan dari dalam diri seseorang yang harus
terpenuhi. Menurut Wursanto (2003) kebutuhan (needs) merupakan pembangkit dan
penggerak perilaku. Ini berarti bahwa apabila terdapat kekurangan akan kebutuhan,
maka orang akan lebih peka terhadap motivasi. Dengan demikian, kebutuhan
berhubungan erat dengan kekurangan yang dialami seseorang. Kekurangan ini dapat
bersifat fisiologis (makanan, pakaian, dan tempat tinggal), psikologis
(pengakuan atau penghargaan) dan sosial
No comments:
Post a Comment