Seorang konsumen yang ingin mencari kepuasan tentang suatu produk, akan
mencari informasi sebanyak- banyaknya tentang produk tersebut. Jika dorongan
kebutuhan konsumen kuat dan objek yang dicari dapat memenuhkan kebutuhan
maka konsumen akan membeli produk tersebut. Aritani, (2003) menyatakan ada
beberapa tahapan secara psikologis terjadinya perilaku pembelian. Tahapan
tersebut antara lain : perhatian, minat, keinginan, keputusan, dan perilaku untuk
membeli.
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku
dalam sikap mengkonsumsi. Doods, Monroe dan Grewal, (1991) dalam Bernard
(2004) menyatakan bahwa minat beli (willingness to buy) didefinisikan sebagai
kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli produk. Minat beli
merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya
untuk melakukan pembelian.
Pengertian minat beli mencakup tiga hal, yaitu adanya perasaan tertarik,
adanya perhatian, dan kecenderungan untuk melaukan pembelian.
Menurut As’ad
(1995) minat diartikan sebagai suatu sikap yang membuat orang senang akan
obyek, situasi, dan ide tertentu. Hal ini akan diikuti oleh perasaan senang dan
kecenderungan untuk mencari dan mendapatkan obyek yang diinginkan.
Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang tidak dapat menghasilkan
obyek pemenuhannya sendiri. Sebagian obyek itu dihasilkan atau dibuat oleh
pihak lain. Proses pemenuhan kebutuhan yang melibatkan pihak lain akan
memulai kegiatan jual beli.Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat beli adalah
suatu keinginan untuk memenuhi kebutuhan dengan membeli obyek tersebut,
dimana ada suatu perasaan tertarik terhadap obyek tersebut, dan untuk
mendapatkannya kita mengganti dengan sejumlah uang, sebagai alat tukarnya.
Lucas dan Britt dalam Setyawati (2003) mengatakan bahwa aspek-aspek yang
terdapat dalam minat beli antara lain :
1. Perhatian, adanya perhatian dari konsumen terhadap suatu produk.
2. Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik dalam
diri konsumen.
3. Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk mengingini atau memiliki produk
tersebut.
4. Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap produk
tersebut sehingga menimbulkan keputusan (proses akhir) untuk
memperolehnya dengan tindakan membeli.
5. Keputusan membeli.
Disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam minat beli adalah sebagai berikut :
1. Ketertarikan (interest) yang menunjukan adanya pemusatan perhatian
dan perasaan senang.
2. Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin
memiliki.
3. Keyakinan (conviction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri
individu terhadap kualitas, daya guna, dan keuntungan dari produk yang akan
dibeli.
Aspek perhatian tidak digunakan karena masih berupa perhatian belum bisa
dikatakan sebagai minat, karena tidak adanya dorongan untuk memiliki. Tidak
digunakannya aspek keputusan karena bukan lagi merupakan minat tetapi sudah
menimbulkan perbuatan membeli.
No comments:
Post a Comment