Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan
identitas untuk membedakan dari produk-produk pesaing yang dihasilkan
perusahaan lain, dengan identitas khusus produk tertentu akan lebih mudah
dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada
pembelian ulang produk tersebut.
Merek merupakan suatu atribut yang dianggap penting terutama dalam
menumbuhkan persepsi yang positif dan konsumen akan percaya setelah menilai
atribut yang dimiliki oleh suatu merek. Keahlian yang sangat unik dari pemasar
profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek
adalah seni dan bagian penting dalam pemasaran. Ada definisi merek dari
beberapa pendapat ahli pemasaran, yaitu :
Menurut America Marketing Association (Kotler, 2007) merek adalah
nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok
penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Freddy
Rangkuti ( 2002) mendefinisikan merek sebagai berikut :
“Merek adalah suatu nama, istilah tanda symbol, rancangan atau kombinasi
dari hal-hal tersebut yang bertujuan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa
yang dihasilkannya sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh
pesaing ”
Menurut Rangkuti (2004) dalam American markerting association, merek
adalah nama, isitlah, nama, symbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal
tersebut yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan membedakan barang atau
layanan seorang penjual dengan barang atau layanan penjual lainya. Sebuah nama,
logo, singkatan, desain, atau apa saja yang dikatakan sebagai merek, harus
memenuhi tiga hal:
1. Dapat mengidentifikasi arti mengklarifikasi karakteristik dan sifat dari produk
atau layanan.
2. Memilki entitas, artinya merek itu mewakili sesuatu yang ada.
3. Janji akan nilai, artinya merek menjanjikan apa yang akan diberikan kepada
pembeli atau pemakai (Nicolino, 2001:4).
Merek pada dasarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan keistimewaan manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek
terbaik memberikan jaminan mutu akan tetapi merek lebih dari sekedar symbol.
Menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguhdan Rony A.Rusli
( 2002,400) merek memilki enam tingkatan, meliputi :
1. Atribut,merupakan hal yang pertama kali yang menandai ciri-ciri merek.
2. Manfaat, suatu merek lebih dari sekumpulan atribut, pelanggan tidak
membeli atribut tapi membeli manfaat yang ditawarkan produk tersebut.
Dengan demikian atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional
dan emosional.
3. Nilai, merupakan nilai-nilai yang dianut produsen yang tercermin dalam
merek.
4. Budaya, merek juga memiliki budaya tertentu.
5. Kepribadian, merek juga mencerminkan kepribadian tertentu
.
6. Pemakai, merek merupakan jenis konsumen yang membeli atau yang
menggunakan produk tersebut
Penentuan merek akan menentukan citra bagi produk itu sendiri atau
bahkan sekaligus bagi perusahaan.
Salah satu strategi agar suatu organisasi
mampu bersaing adalah dengan membangun citra yang baik di mata konsumen
maupun publik, karena citra dapat mempengaruhi proses pembelian suatu produk
atau jasa. Oleh karena itu, citra menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu organisasi. Suatu citra merek yang kuat memberikan beberapa
keuntungan utama bagi perusahaan.
Jika Perusahaan memperlakukan merek sebagai suatu nama saja maka
perusahaan telah kehilangan makna pemberian merek. Tantangan dalam
pemberian merek adalah untuk mengembangkan sekumpulan pengertianpengertian yang mendalam tentang merek. Dengan kata lain, jika konsumen dapat
memvisualisasikan semua dimensi merek, maka merek tersebut dapat memiliki
makna yang dalam dan jika sebaliknya maka merek tersebut tidak memiliki
makna yang dalam.
Memperhatikan keempat dimensi di atas, maka pemasar harus
memutuskan pada dimensi manakah identitas merek diletakan. Kesalahan yang
sering dilakukan oleh pemasar adalah hanya mempromosikan atribut-atribut
merek saja. Hal ini dapat mengakibatkan pembeli tidak tertarik kepada atribut
merek karena sesungguhnya mereka lebih tertarik pada manfaat merek, pesaing
dapat dengan mudah meniru atribut-atribut tersebut, atribut yang ada sekarang ini
akan berkurang nilainya
No comments:
Post a Comment