1. Job demand
Jones
& Fletcher (1996) mendefinisikan demand sebagai “the degree to which
the environment contains stimuli that peremptorily require attention and
repance”. Demand adalah hal-hal yang harus dilakukan. Secara jelas, setiap
pekerjaan harus dilakukan. Lebih khusus lagi disebut Job Demand sebagai
aspek-aspek fisik, psikologis, sosial atau organisasi dari pekerjaan yang
membutuhkan upaya fisik atau psikologis dan karena itu terkait dengan biaya
fisiologis atau psikologis tertentu. Meskipun Job demand tidak selalu negatif, hal itu dapat berubah menjadi stress pekerjaan saat bertemu. Demand
membutuhkan usaha yang tinggi dank arena itu yang terkait dengan biaya
tinggi yang menimbulkan tanggapan negative seperti depresi, kecemasan, atau
kelelahan (Scharfeli & Balker, 2004).
2. Insufficient job control
Terdiri dari tidak adanya kreativitas kerja, keterampilan tidak sesuai
kemampuan, tidak adanya pengambilan keputusan, dan rendahnya kontrol
kerja.
3. Inadequate social support
Penerimaan dukungan social dari orang lain ditempat kerja dapat berupa
ungkapan simpati dengan berwujud bantuan dan berperan dalam menangani
situasi pekerjaan (Mis.,Caplan et.al., 1980). Secara intuitif, dukungn social
diharapkan memiliki efek menguntungkan dengan mengurangi tingkat
ketegasan pekerja untuk meningkatkan kesehatan yang dinyatakan buruk yang
mungkin dipengaruhi oleh stressor ditempat kerja. Dengan demikian
dukungan social muncul untuk mengurangi ketegangan (Beehr, et.al, 2010).
4. Job insecurity
Mengacu pada persepsi karyawan dan kekhawatiran tentnag potensi
kehilangan pekerjaan. Hal ini sebagian besar ditafsirkan sebagai stressor kerja
dengan kemungkinan konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi karyawan
(Jacobson 1991 dalam Silla, 2008).
5. Organizational system
Terdiri dari kebijakan organisasi yang tidak adil, dukungan organisasi yang
tidak memuaskan, konflik antar depatemen dan keterbatasan komunikasi.
6. Lack of reward
Terdiri dari perlakuan yang tidak adil, ketidakjelasan masa depan, dan tidak
adanya kesempatan untuk maju.
7. Occupational climate
Terdiri dari budaya kelompok, tidak konsistennya permintaan dalam
pekerjaan, budaya otoritas dan deskriminasi gender
No comments:
Post a Comment