Menurut Robbins (2008) ada 2 faktor yang dapat menyebabkan stress yaitu:
1. Faktor organisasi meliputi tuntutan tugas, tuntutan peran dan tuntutan antar
personal.
Tidak sedikit faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan
stress. Tekanan untuk menghindari kesalahan atau menyelesaikan tugas
dalam waktu yang singkat, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu
tidak peka dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa
diantaranya sehingga dapat dikelompokkan menjadi tuntutan tugas, peran dan antar personal. Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan
pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual
(otonomi, dan keragaman tugas), serta kondisi kerja. Serupa dengan hal
tersebut, bekerja diruangan yang terlalu sesak atau lokasi yang selalu
terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stress.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi.
Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk
diselesaikan atau dipenuhi. Beban peran yang berlebihan dialami ketika
karyawan diharapkan melakukan lebih banyak daripada waktu yang ada.
Tidak adanya dukungan dari atasan dan hubungan antar pribadi yang buruk
dapat menyebabkan stress, terutama diantara para karyawan yang memiliki
kebutuhan sosial tinggi.
2. Faktor personal meliputi persoalan keluarga, persoalan ekonomi, dan
kepribadian.
Berdasarkan hasil survei nasional secara konsisten
menunjukkan bahwa orang sanagat mementingkan hubungan keluarga dan
pribadi. Berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan dan
masalah anak adalah bebrapa contoh masalah hubungan yang menciptakan
stress bagi karyawan, yang lalu terbawa sampai ketempat kerjanya. Masalah
ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah
kendala pribadi lain yang menciptakan stress bagi karyawan dan
mengganggu konsentrasi kerja mereka. Kepribadian maksudnya stress yang
timbulnya dari sifat dasar seseorang. Misalnya Tipe A cenderung mengalami
stress disbanding kepribadian Tipe B. bebrapa cirri kepribadian Tipe A ini adalah sering merasa diburu-buru dalam menjalankan pekerjaannya, tidak
sabaran, konsentrasi pada lebih dan satu pekerjaan pada waktu yang sama,
cenderung tidak puas terhadap hidup (apa yang diraihnya), cenderung
berkompetisi dengan orang lain meskipun dalam situasi atau peristiwa yan
non kompetitif.
No comments:
Post a Comment