Wednesday, November 13, 2019
Komponen-komponen Komitmen Organisasi (skripsi dan tesis)
Zurnali (2010) mengemukakan bahwa komponen-komponen komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer sering sering digunakan dalam penelitian terkait dengan perilaku organisasi dan ilmu psikologi. Komitmen organisasional merupakan sebuah keadaan psikologi yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi atau implikasinya yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga komponen sebagai berikut:
1) Komitmen afektif (affective commitment), yaitu: keterlibatan emosional seseorang pada organisasinya berupa perasan cinta pada organisasi. SDM yang memiliki komitmen afektif kuat akan tetap tinggal bersama organisasi dikarenakan mereka ingin tinggal (because they want to).
2) Komitmen kontinyu (continuance commitment), yaitu: persepsi seseorang atas biaya dan resiko dengan meninggalkan organisasi saat ini. Artinya, terdapat dua aspek pada komitmen kontinyu, yaitu: melibatkan pengorbanan pribadi apabila meninggalkan organisasi dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi orang tersebut. SDM yang memiliki komitmen kontinyu yang kuat memiliki alasan karena mereka harus tinggal bersama organisasi (because they have to).
3) Komitmen normatif (normative commitment), yaitu: sebuah dimensi moral yang didasarkan pada perasaan wajib dan tanggung jawab pada organisasi yang mempekerjakannya. SDM yang memiliki memiliki komitmen normatif yang kuat memiliki alasan karena mereka merasa bahwa mereka harus tinggal bersama (because they fell that they have to).
Zurnali (2010) sendiri mendefinisikan masing-masing dimensi komitmen organisasional sebagai berikut:
1) Komitmen afektif (affective commitment) adalah perasaaan cinta pada organisasi yang memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan membina hubungan sosial serta menghargai nilai hubungan dengan organisasi dikarenakan telah menjadi anggota organisasi.
2) Komitmen kontinyu (continuance commitment) adalah perasaan berat untuk meninggalkan organisasi dikarenakan kebutuhan untuk bertahan dengan pertimbangan biaya apabila =meninggalkan organisasi dan penghargaan yang berkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi.
3) Komitmen normatif (normative commitment) adalah perasaan yang mengharuskan untuk bertahan dalam organisasi dikarenakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap organisasi yang didasari atas pertimbangan norma, nilai dan keyakinan karyawan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment