Thursday, February 20, 2020

Pola Makan Remaja (skripsi dan tesis)

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa dan melibatkan perubahan fisik dan emosionalnya, seiring bertambahnya kemandirian dan banyaknya pilihan pribadi. Makanan yang menjadi pilihan remaja berakibat pada asupan dan status gizi mereka. Remaja memilih makanan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : a. Kenyamanan, terutama saat makan di luar rumah b. Preferensi c. Selera d. Merek e. Mode dan tekanan atau pengaruh dari kelompok sebaya f. Ideologi pribadi, seperti pilihan untuk diet vegetarian g. Sibuk dengan pengendalian berat badan h. Memilih makanan yang kurang sehat sebagai perilaku untuk menentang orang tua dan solidaritas dengan teman sebaya i. Mengikuti diet tertentu untuk meningkatkan kemampuan olahraga (More, 2013: 389-392). Kebutuhan gizi pada remaja harus tercukupi, apabila tidak cukup maka akan menghambat perkembangan tulang, sehingga berdampak pada kekerdilan. Kekurangan gizi pada masa remaja juga dapat menghambat pubertas. Beberapa komponen gizi bagi remaja adalah sebagai berikut (More, 2013: 393-394): a. Vitamin Referensi vitamin untuk remaja pada dasarnya sama dengan orang dewasa, namun untuk niasin dan vitamin B6 harus lebih tinggi daripada kebutuhan orang dewasa. 
Untuk remaja putri disarankan untuk mengkomsumsi makanan sebagai berikut : 1) ekstrak ragi 2) Biji-bijian, kacang buncis dan kacang polong 3) Jeruk dan jus jeruk 4) Sayur berwarna hijau b. Mineral Referensi untuk kalsium, fosfor dan zat besi lebih tinggi daripada untuk orang dewasa, sedangkan untuk magnesium pada remaja putri harus lebih tinggi dibanding untuk orang dewasa yang digunakan untuk masa pertumbuhan dan perkembangan remaja. c. Kalsium dan fosfor Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk pertambahan jaringan tulang. Asupan kalsium yang adekuat pada masa remaja dapat mencegah osteoporosis. Kepadatan tulang yang rendah dan tulang retak pada remaja putri mungkin bisa disebabkan karena kandungan fosfat yang 47 tinggi dalam minuman karbonasi yang diminum bersama diet rendah kalsium yang umumnya dilakukan remaja tanpa mengkonsumsi tiga porsi susu, keju dan/atau yogurt. d. Zat besi Zat besi merupakan nutrisi pokok selama pertumbuhan. Zat besi untuk anak laki-laki yang berumur 11-18 tahun disarankan sebanyak 11,3 mg/hari lebih tinggi daripada laki-laki yang berusia lebih mudah atau laki-laki dewasa. Sedangkan untuk anak perempuan yang berumur 11-18 tahun kadar zat besi lebih tinggi yaitu 14,8 mg/hari yang digunakan untuk menutupi kehilangan terkait saat menstruasi. 
The National Diet and Nutrition Surveys (NDNS) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan nutrisi pada remaja yaitu (More, 213: 400-401) : a. Ngemil, yaitu salah satu pola makan yang biasa ditemui pada remaja, dimana biasanya remaja lebih banyak mengkonsumsi makanan berupa camilan kering sederhana daripada buah segar. b. Tingginya konsumsi makanan dan minuman ringan yang mengandung gula berlebih. c. Buruknya konsumsi buah dan sayuran, dimana banyak remaja makan di bawah porsi dalam satu hari d. Asupan makanan yang berbasis susu tidak adekuat, sejak usia 11 tahun dan hanya minum susu sedikit.  e. Diet teratur f. Tidak sarapan Selain faktor-faktor di atas, kurang gizi pada remaja juga disebabkan oleh (More, 2013:402-406): a. Obesitas, yaitu kelebihan berat badan di atas berat badan normal. b. Vegetarianisme. Pada dasarnya diet vegetarian tidak masalah, namun apabila tidak direncanakan dengan baik dan tidak seimbang, hasilnya malah tidak adekuat. c. Pelangsingan yang tidak semestinya. Pelangsingan yang tidak diawasi dan tidak perlu dilakukan bisa menyebabkan asupan mikronutrien yang rendah. d. Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan yang tidak tergolongkan e. Alkohol. Mengkonsumsi alcohol yang tinggi merupakan salah satu penyebab kekhawatiran kesehatan dan sosial remaja. Remaja belum mempunyai kemampuan yang tinggi dalam metabolism alcohol dibanding orang dewasa. Meminum alcohol secara regular dapat menyebabkan konsumsi energy yang tinggi, karena alcohol mempunyai kepadatan energy yang tinggi sehingga tidak menimbulkan nafsu makan

No comments:

Post a Comment