Tuesday, April 14, 2020

Aspek-Aspek Proaktivitas (skripsi dan tesis)

Steven Covey berpendapat proaktivitas memiliki tiga aspek, yaitu : 
1 Kebebasan memilih respon 
Frankl (Covey, Saputra (Ed) 2010:81) menggambarkan sebuah peta diri dalam mengembangkan proaktivitas. 
Pada kebebasan memilih, terkandung unsur-unsur sebagai berikut : 
1 Kesadaran diri (Self-Awareness)
 Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak hanya mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir KE secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, memikirkan, merenungkan dan mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan. 
.2 Imajinasi (Imagination) 
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang memungkinkan individu untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Sebelum merespon permasalahan yang dihadapi, individu membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa depan, akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri dalam merespon permasalahan.
3 Kata Hati (Conscience) 
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benarsalah, baik-buruk sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku sebelum merespon permasalahan. 
4 Kehendak Bebas (Independent Will) 
Kehendak bebas adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas dari segala pengaruh lain. Individu, memiliki kebebasan untuk memilih apa yang akan dilakukan. Kebebasan dilakukan dengan kesadaran diri dan setelah melalui proses berpikir. Kehendak bebas dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam memilih respon setelah melalui proses berpikir. 
2 Kemampuan mengambil inisiatif
 Menurut Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010: 86) sifat dasar manusia adalah bertindak, dan bukan menjadi sasaran tindakan. Kemampuan mengambil inisiatif memungkinkan seorang individu untuk memilih jawaban terhadap suatu keadaan bahkan memberi kekuatan untuk menciptakan keadaan tertentu. Individu yang memiliki proaktivitas merupakan solusi bagi sebuah masalah karena mempunyai inisiatif untuk mengerjakan apa saja yang diperlukan dan konsisten pada prinsip-prinsip yang benar untuk menyelesaikan masalah. Inisiatif perlu dimiliki oleh individu agar individu tidak selalu menunggu perubahan yang datang menghampiri, namun individu yang harus membuat perubahan terjadi pada dirinya. Pada kemampuan mengambil inisiatif terdapat dua indikator yaitu rasa ingin tahu dan antisipasi (Arif, 2005:34) Rasa ingin tahu dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah perasaan tidak puas dengan apa yang telah diketahui oleh kebanyakan orang sehingga individu terus terpacu untuk menambah pengetahuan. Individu perlu memiliki pengetahuan yang lebih luas dari lingkungan sekitarnya agar tidak menjadi sasaran tindakan. Misalnya, seorang peserta didik tidak bisa mengerjakan tugas Matematika kemudian peserta didik bertanya kepada guru matematika di luar jam pelajaran untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Rasa ingin tahu membuat individu merasa tidak memiliki alasan untuk menyerah karena individu menyadari banyak hal yang dapat dilakukan. Antisipasi dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah perbuatan mendahului tanpa diminta oleh orang lain sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang mungkin terjadi (Arif, 2005:34). Antisipasi dilakukan agar individu dapat terhindar dari situasi buruk yang mungkin terjadi. Misalnya, seorang peserta didik 16 belajar terlebih dahulu di rumah tentang materi yang akan diajarkan keesokan harinya. Kemampuan mengambil inisiatif dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk mampu bertindak dan tidak menjadi sasaran tindakan dengan didasari dengan rasa ingin tahu yang positif dan antisipasi. 
.3 Kemampuan untuk bertanggung jawab
 Pada bahasa inggris, tanggung jawab adalah responsibility yang berasal dari dua buah kata “response-ability” atau dalam bahasa Indonesia adalah “kemampuan merespon”. Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010:82) mengartikan tanggung jawab sebagai kemampuan individu dalam merespon sesuatu.Proaktivitas membuat individu tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau pengkondisian untuk setiap perilaku. Tanggung jawab menurut Elfiky (Damasdan Fath(Ed) 2010: 235) adalah kemampuan untuk menghindari sikap menyalahkan, mengkritik, dan membanding-bandingkan apa yang terjadi pada diri individu dengan orang lain. Menurut Glasser (Corey, Koswara (Ed) 2009:268) tanggung jawab adalah kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan melakukannya dengan cara tidak mengurangi orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Individu berhak melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, namun dengan tidak merugikan orang lain. Segala sesuatu yang menjadi akibat dari perilaku individu, menjadi tanggung jawab diri sendiri. Menurut Arif (2005:36) kemampuan bertanggung jawab adalah kesedian individu untuk menerima akibat dari suatu perbuatan dan bersedia menanggung resiko atas perbuatan tersebut tanpa menyalahkan pihak lain. Pada kemampuan bertanggung jawab terdiri dari dua indikator yaitu pengendalian situasi dan kesediaan mengambil resiko. Pengendalian situasi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran, perasaan dan tindakan agar tidak bergantung kepada lingkungan. Keberanian mengambil resiko adalah kemampuan untuk menanggung akibat atau konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan bahkan terhadap kejadian tidak menyenangkan yang tidak diduga (Arif, 2005:35) Kemampuan bertanggung jawab dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk merespon segala sesuatu yang dihadapi tanpa menyalahkan orang lain karena dapat mengendalikan situasi dan berani mengambil resiko.

No comments:

Post a Comment