Thursday, April 2, 2020

Pengukuran literasi keuangan (skripsi dan tesis)

 
Menurut Kharchenko (2011), terdapat dua pendekatan untuk mengukur
literasi keuangan :
a. Self-assessment
Menurut pendekatan pertama responden diminta untuk mengevaluasi
kemampuan literasi mereka dengan memberikan informasi mengenai sikap
mereka terhadap keputusan keuangan, pengetahuan, dan informasi.
Pendekatan ini telah digunakan oleh Jappelli (2010) yang menunjukkan
sebuah perbandingan internasional dari tingkat literasi pada 55 negara
berdasarkan indikator literasi keuangan yang disediakan oleh IMD World
Competitive Yearbook (WCY).
b. Objective measures like test score
Pendekatan kedua dalam mengukur literasi keuangan bergantung pada
tes objektif yang menilai pengetahuan istilah keuangan dari responden,
memahami berbagai konsep keuangan dan kemampuan untuk
mengaplikasikan kemampuan numerik dalam keadaan khusus yang
berhubungan dengan keuangan. Objektif tes telah ditemukan untuk menilai
pengetahuan keuangan responden dengan lebih baik daripada self assessment
(OECD, 2005).
Uji literasi keuangan yang paling terkenal didasarkan pada tiga pertanyaan
yang telah dikembangkan oleh Lusardi dan Mitchel (2006), dimana pertanyaan ini dirancang selama 2004 pada Health and Retirement Survey (HRS) di Amerika Serikat. Tiga pertanyaan tersebut diujikan kepada responden mengenai bunga majemuk, inflasi dan keanekaragaman risiko, konsep penting untuk keputusan pembelajaran menabung dan kegiatan investasi (Kharchenko, 2011). Metodologi Lusardi dan Mitchell (2006) digunakan luas oleh peneliti-peneliti secara global. Cole et al. (2008) menggunakan metodologi ini untuk mengukur literasi keuangan di India dan Indonesia.
Lusardi dan Mitchell (2011a; 2013) telah merancang pertanyaanpertanyaan
standar mengenai konsep literasi keuangan dan
mengimplementasikannya dalam banyak survei di Amerika Serikat dan luar
negeri. Empat prinsip yang digunakan dalam rancangan pertanyaan berikut
adalah:
a. Kesederhanaan, yaitu pertanyaan seharusnya mengukur pengetahuan dasar
untuk membuat keputusan-keputusan dalam keadaan sementara.
b. Relevansi, yaitu pertanyaan seharusnya menghubungkan konsep yang
berkaitan dengan keputusan keuangan orang-orang sehari-hari selama siklus
hidup; selain itu pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mencakup secara
umum daripada konteks yang spesifik.
c. Singkat, yaitu jumlah pertanyaan harus sedikit untuk mencegah pengambilan
pertanyaan yang cakupannya terlalu luas.
d. Kapasitas untuk membedakan, yaitu pertanyaan seharusnya dapat
membedakan pengetahuan keuangan seseorang sehingga memungkinkan
untuk dilakukan perbandingan.
 

No comments:

Post a Comment