Tuesday, June 18, 2019

MACAM-MACAM VARIABEL PENELITIAN (skripsi dan tesis)


Dalam penelitian dikenal bermacam-macam penamaan variabel. Dari berbagai macam variabel tersebut, sekurang-kurangnya dapat diklasifikasikan berdasarkan lima aspek. Kelima aspek tersebut adalah:
  1. Sifat variabel
Berdasarkan sifatnya, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua aitu variabel statis dan variabel dinamis
  1. Variabel Statis
Ariabel statis merupakan variabel yang mempunyai sifat yang tetap, tidak dapat diubah keberadaannya maupun karakteristiknya. Dalam kondisi yang wajar sifat-sifat itu sukar diubahnya speerti mialnya jenis kelamin, jenispekerjaan, status soail ekonomi, dan sebagainya. Ada juga yang menyebutnya variabel atributif (Sudjarwo dan Basrowi, 2009; 198). Sifat yang ada padanya adalah tetap, untuk itu penelitian hanya mampu untuk memilih atau menyeleksi. Oleh karena variabel ini disebut juga dengan variabel selektif. Arikunto (2006; 124) selain menggunakan istilah variabel tidak berdaya untukmaksud yang sama karenapeneliti tidak mampu mengubah atau mengusulkan untuk mengubah variabel tersebut
  1. Variabel Dinamis
Variabel dinamis merupakan yang dapat diubah keberadaanya atau karakteristiknya. Variabel ini memungkinkan untuk dimanipulasi atau diubahs esuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Pengubahan dapat berupa peningkatan atau penurunan. Contoh variabel dinamis adalah: kinerja pegawai, motivasi belajar. Selain menggunakan istilah variabel dinamis, untuk maksud yang sama maka Arikunto (2006; 124) menggunakan istilah variabel terubah. Sedangkan Sudjarwo dan Basrowi (2009; 197) menggunakan istilah variabel aktif.

Widoyoko, 2015

CIRI-CIRI VARIABEL PENELITIAN (skripsi dan tesis)


Dalam penelitian, variabel mempunyai tiga ciri, yaitu: mempenyai variasi nilai, membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu populasi dan dapat diukur.
  1. Variabel mempunyai nilai yang bervariasi. Oleh karena itu variabel membedakan satu objek dengan objek lain dalam populasi, maka variabel harus memiliki nilai yang bervariasi. Misalakan dari populasi 30 oang mahasiswa maka IP hanya akan menjadi variabel apabila terdapat nilai yang bervariasi. Sebaliknya, apabila dari 30 orang siswa tersebut tidak terdapat variasi karena nilai IP yang sama maka IP bukanlah variabel pada populasi yang bersangkutan. Contoh lain, dari populasi penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu, jenis pekerjaan atau prfesi bukan merupkan variabel apabila selurh penduduk tersebut memiliki pekerjaan atau profesi yang sama.
  2. Variabel membedakan satu objek dari objek yang lain. Objek-objek menjadi anggota populasi karnan mempunyai satu karakteristikyang sama. Meskipun sama, objekobjek dalam populasi dapat dibedakan satu sama lain dalam variabel. Sebagai contoh, populasi mahasiswa terdiri dari anggota ang memeiliki satu kesamaan karakteristik yaitu mahasiswa. Selain kesamaan tersebut, antara mereka berbeda daam usia, jenis kelamin, agama, motivasi belajar, tempat tinggal, prestasi dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini yang merupakan variabel karena mempunyai sifat membedakan di antara objek yang ada dalam populasi.
  3. Variabel harus dapat diukur. Penelitian kuantitatif menghasruskan hasil penelitian yang ojektif, terukur dan selalu terbuka untuk diuji. Variabel berbeda dengan konsep. Konsep belum dapat dukur sedangkan variabel dapat diukur. Variabel adalah operasionalisasi konsep. Sebagai contoh, belajar adalah konsep dan hasil belajar adalah variabel; siswa adalah konsep dan jumlah siswa adalah Variabel. Dengan demikian data dari Variabel penelitian harus tampak dalam perilaku yang dapat diobservasi dan diukur, misalnya prestasi belajar aalah jumlah jawaban benar yang dibuat siswa dalam mengerjakan sebuah tes.

Widoyoko, 2015

Cara Penularan Penyakit (skripsi dan tesis)

Menurut Notoatmodjo (2003: 35-36), penularan penyakit dapat melalui berbagai cara, antara lain:
  1. Kontak (contact)
Dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh karena itu, lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa yang penduduknya masih jarang.
  1. Inhalasi (inhalation)
Yaitu penularan melalui udara/ pernapasan. Oleh karena itu, ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over crowding), dan tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat penting di dalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang ditularkan melalui udara sering kali disebut “air borne infection” (penyakit yang ditularkan melalui udara).
  1. Infeksi
Penularan melalui tangan, makanan atau minuman.
  1. Penetrasi pada kulit
Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.

Pengertian Sehat (skripsi dan tesis)

Dalam Undang-Undang Pokok Kesehatan nomor 9 tahun 1960 Bab I pasal 2, kesehatan adalah keadaan sempurna yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental), sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan (Soemirat 2004: 4).
Menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, disebutkan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi (Soemirat, 2004: 4).

Operasional Monitoring (skripsi dan tesis)

Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap aspek operasional TPA, menurut Yogyakarta Urban Development Project: 1995 adalah sebagai berikut:
  1. Monitoring Leachate
Leachate adalah cairan yang berupa rembesan dari limbah padat yang mengandung bahan-bahan terlarut atau endapan. Leachate merembes melalui lapisan bawah tanah, bahan-bahan kimia dan biologis yang dikandungnya dapat merusak kondisi air tanah. Salah satu cara yang sangat baik untuk mengurangi atau menghilangkan rembesan leachate tersebut yaitu sistem pelapisan dengan tanah liat.
Besarnya jumlah leachate yang terjadi bergantung pada masuknya limpasan air permukaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dibuat saluran-saluran drainase tepi TPA tersebut.
  1. Monitoring sampah
Kategori sampah yang dapat diterima adalah sampah yang tidak berbahaya misalnya sampah rumah tangga, sampah dari daerah komersial, sampah industri tidak berbahaya, bongkaran bangunan, serta lumpur tidak berbahaya. Sedangkan sampah yang tidak dapat diterima atau dibuang ke TPA adalah sampah berbahaya misalnya sampah yang berasal dari; pabrik kulit, pengrajin batik, bengkel/ pom bensin, industri kimia, percetakan, laboratorium, serta rumah sakit.
Monitoring dilakukan dengan cara mengecek jumlah sampah, penimbangan sampah, pemungutan retribusi, dan tahap pengelolaan sampah yang meliputi; penurunan sampah, perataan dan pemadatan sampah, serta penutupan sampah.
  1. Monitoring badan air
Sistem air bersih yang ada di TPA tidak dimaksudkan untuk penyediaan air minum, melainkan untuk menyediakan air bagi segala kegiatan di TPA. Sistem monitoring badan air yang dilakukan meliputi; pengecekan sistem air bersih, pembersihan filter pasir lambat, pembersihan reservoir, dan pengisian unit disinfeksi.

Aktivitas Pengelolaan Sampah di TPA (skripsi dan tesis)

Aktivitas pengelolaan sampah di TPA menurut Anonim (1988: 69) antara lain meliputi kegiatan-kegiatan yaitu :
  1. Penurunan sampah
Penurunan sampah dari kendaraan pengangkut dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan. Untuk kelancaran pembongkaran sampah maka perlu adanya pengaturan rute atau lintasan kendaraan di lokasi pembongkaran. Pembongkaran dilakukan secara efisien, untuk menghindari kendaraan slip dan lain sebagainya.
  1. Perataan dan pemadatan sampah
Sampah hasil pembongkaran segera diratakan untuk memperlancar pembongkaran sampah selanjutnya. Perataan dan pemadatan sampah dilakukan lapis demi lapis, dengan ketebalan perlapis kurang lebih 60 cm. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan hasil pemadatan yang optimum. Jumlah lintasan pemadatan 3 – 5 kali lintasan.
  1. Penutupan sampah
  • Penutupan harian
Dilakukan pada setiap akhir operasi atau dilakukan pada sore hari dengan ketebalan 5 – 10 cm. hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran bibit penyakit dari lokasi TPA. Pada awal operasi tanah yang digunakan untuk menutup sampah berasal dari TPA itu sendiri yang telah disimpan sebelumnya dalam ruang penyimpanan, tetapi untuk saat ini tanah penutup berasal dari daerah lain yang ditangani oleh pihak ketiga dan dibeli oleh pihak TPA.
  • Penutupan sampah antara
Selama proses dekomposisi sampah di TPA, akan timbul gas metan yang terkumpul dalam lapisan tanah. Bila hal ini terjadi maka perlu adanya lapisan antara sebagai penguat untuk mencegah terkumpulnya gas metan tersebut. Lapisan ini berhubungan dengan pipa ventilasi yang mengeluarkan gas dari dalam sampah. Penutupan dilakukan dengan ketebalan 2 m dan dipadatkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran serta untuk memudahkan kendaraan melintas diatasnya.
  • Penutupan sampah akhir
Dilakukan setelah berakhirnya masa operasional TPA atau saat kapasitas maksimal TPA tercapai. Ketebalan  tanah urug adalah 50 – 70 cm. Gas yang terakumulasi dalam timbunan sampah tersebut masih aktif selama 20 tahun sejak penutupan akhir TPA. Oleh karena itu pemadatan disesuaikan dengan peruntukan pemanfaatan dari akhir operasi TPA tersebut dengan pertimbangan apakah akan digunakan untuk penghijauan atau dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

Sarana dan Prasarana TPA (skripsi dan tesis)

Untuk mendukung operasi dan fungsi TPA, maka diperlukan sarana dan prasarana antara lain:
  1. Sarana TPA sampah meliputi:
  • Ventilasi gas, untuk mengalirkan gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah.
  • Drainase keliling TPA. Drainase dibuat terpisah untuk menyalurkan air hujan dan air lindi (leachate).
  • Komputerisasi, untuk mengetahui dan mencatat volume sampah, asal sampah, jenis sampah, tanggal dan waktu kedatangan.
  • Sumur monitor, yang berfungsi untuk memonitor air tanah disekitar TPA.
  1. Prasarana TPA sampah
Prasarana TPA (fasilitas penunjang) yang tersedia di TPA sampah Purworejo terdiri dari:
  • Ruang perkantoran
  • Ruang workshop untuk memperbaiki dan memelihara kendaraan operasional
  • Tempat cuci dan garasi kendaraan
  • Jalan masuk ke areal TPA