Correlational research is a research study that involves collecting data in
order to determine whether and to what degree a relationship exists between two or
more quantifiable variables (Gay, 1982:430) dalam Sukardi (2008:166).
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui
tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu
objek atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting,
karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Menurut Gay (dalam Sukardi, 2008:165) penelitian korelasional merupakan
salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi
keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat
hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefesien korelasi.
Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti
yang hendak menggunakannya.
Tiga karakteristik tersebut, diantaranya adalah:
a. penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen
b. memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata
c. memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan. (Sukardi,
2008:166).
Di samping itu, penelitian korelasi dilakukan untuk menjawab tiga
pertanyaan penelitian tentang dua variabel atau lebih. Pertanyaan tersebut yaitu:
a. Adakah hubungan antara dua variabel?
b. Bagaimanakah arah hubungan tersebut?
c. Berapa besar/jauh hubungan tersebut dapat diterangkan?
Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan,
kearah mana hubungan tersebut (positif/negatif) dan seberapa jauh hubungan ada antara dua variabel atau lebih (yang dapat diukur). Misalnya hubungan antara
kecerdasan dengan kreativitas, semangat dengan pencapaian, tinggi badan dengan
umur, nilai bahasa Inggris dengan nilai statistika, dan sebagainya. Tujuan dari suatu
penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu
hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi
(prakiraan).
Dalam penelitian korelasional, para peneliti biasanya hanya mendasarkan
pada penampilan variabel sebagaimana adanya, tanpa mengatur kondisi atau
memanipulasi variabel tersebut. Oleh karena itu, peneliti hendaknya mengetahui
cukup banyak alasan yang kuat guna mempertahankan hasil hubungan yang
ditemukan.
Penelitian korelasi lebih tepat, jika dalam penelitian peneliti memfokuskan
usahanya dalam mencapai informasi yang dapat menerangkan adanya fenomena
yang kompleks melalui hubungan antar variabel. Sehingga, peneliti juga dapat
melakukan eksplorasi studi melalui teknik korelasi parsial, di mana peneliti
mengeliminasi salah satu pengaruh variabel agar dapat dilihat hubungan dua variabel
yang dianggap penting.
Seorang peneliti tepat menggunakan penelitian korelasi ketika peneliti
mempunyai beberapa alasan penting, di antaranya sebagai berikut.
a. Ada kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antarvariabel dimana koefisien
korelasi dapat mencapainya.
b. Penelitian korelasi perlu diperhitungkan kegunaannya apabila variabel yang
muncul itu kompleks, dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan
memanipulasi variabel-variabel tersebut.
c. Dalam penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran beberapa variabel dan
hubungan yang ada dalam setting yang realistis. Alasan penting lain adalah bahwa penelitian korelasi tepat dilakukan, jika salah satu tujuan penelitian
adalah mencapai formula prediksi, yaitu keadaan yang menunjukkan adanya
asumsi hubungan antar variabel.
No comments:
Post a Comment