Menurut Hartono (2015) abnormal return adalah selisih antara actual return
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Efisiensi pasar diuji
dengan melihat return tidak normal (abnormal return) yang terjadi. Pasar dikatakan
tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return yang tidak
normal dalam jangka waktu yang cukup lama. Actual return merupakan return yang
terjadi pada waku ke-t sedangkan expected return menurut Brown dan Warner (1985)
dalam Hartono (2015) dapat dihitung dengan menggunakan beberapa model estimasi,
sebagai berikut:
1. Mean-adjusted Model
Mean-adjusted model menganggap bahwa return ekspektasi bernilai
konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama
periode estimasi (estimation period). Periode estimasi (estimation
period) umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa.
Periode peristiwa (event period) disebut juga periode pengamatan atau
jendela peristiwa (event window).
2. Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model)
dilakukan dengan dua tahap, yaitu membentuk model ekspektasi
dengan data realisasi selama estimation period dan menggunakan
model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return ekspektasi di
periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan
metode OLS (Ordinary Least Square).
3. Market-Adjusted Model
Model disesuaikan-pasar (market-adjusted model) menganggap bahwa
penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Model ini tidak menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return
No comments:
Post a Comment