Steers (1974) mengemukakan komitmen organisasi terhadap organisasi memiliki tiga
aspek utama yang kemudian dikembangkan oleh Cook&Wall (1980) :
1. Identifikasi : Merupakan keyakinan dan penerimaan terhadap serangkaian
nilai dan tujuan organisasi. Dimensi ini tercermin dalam beberapa perilaku
seperti adanya kesamaan nilai dan tujuan pribadi dengan nilai dan tujuan
organisasi, penerimaan terhadap kebijakan organisasi serta adanya
kebanggan menjadi bagian dari organisasi. Aspek identifikasi ini dapat
dikembangkan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup
beberapa tujuan pribadi para karyawan ataupun dengan kata lain perusahaan
memasukkan pula kebutuhan dan keinginan karyawan dalam tujuan
organisasinya sehingga akan membuahkan suasana saling mendukung
diantara para karyawan dengan organisasi. Lebih lanjut, suasana tersebut
akan membawa karyawan dengan rela menyumbangkan sesuatu bagi
tercapainya tujuan organisasi, karena karyawan menerima tujuan organisasi
yang dipercayai telah disusun demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka
pula.
2. Keterlibatan : Keinginan yang kuat untuk berusaha demi kepentingan
organisasi. Hal ini tercermin dari usaha karyawan untuk menerima dan
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Karyawan bukan hanya sekedar melaksanakan tugas-tugasnya melainkan
selalu berusaha melebihi standar minimal yang ditentukan oleh organisasi.
Karyawan akan terdorong pula untuk melakukan pekerjaan diluar tugas dan
peran yang dimilikinya apabila bantuannya dibutuhkan oleh organisasi.
bekerja sama baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama teman kerja.
Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing keterlibatan karyawan
adalah dengan memancing partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan
pembuatan keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada karyawan
bahwa apa yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama.
Steers, Ongson & Mowday (1985) berpendapat bahwa tingkat kehadiran
karyawan yang memiliki rasa keterlibatan tinggi umumnya tinggi pula,
mereka hanya absen jika mereka sakit hingga benar-benar tidak dapat masuk
kerja. Jadi, tingkat kemangkiran yang disengaja pada individu tersebut lebih
rendah dibandingkan dengan pekerja yang keterlibatannya lebih rendah.
3. Loyalitas Karyawan Terhadap Organisasi : Kesediaan seseorang untuk
melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan
mengorbankan kepentingan pribadinya demi mencapai kesuksesan dan
keberhasilan organisasi tersebut. Kesediaan karyawan untuk
mempertahankan diri bekerja dalam perusahaan adalah hal yang penting
dalam menunjang komitmen karyawan terhadap organisasi dimana mereka
bekerja. Hal ini dapat diupayakan bila karyawan merasakan adanya
keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung untuk
bekerja
No comments:
Post a Comment