Saturday, January 7, 2023

Program Strategi Komunikasi Pamasaran Usaha Mikro Kecil (skripsi, tesis, disertasi)

 


Menengah
Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran, maka usaha mikro
kecil dan menengah menerapkan beberapa program yang mereka pilih untuk
melaksanakan strategi mereka seperti melakukan program yang ada dibawah
naungan strategi push and pull.
1. Advertising
Menurut Rhenald Kasali (1992) Iklan didefinikan sebagi
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk
masyarakat melalui suatu media. Beda dengan pengumuman
biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli. Dengan kata
;lain iklan merupakan sebuah cara persuasive yang dilakukan
oleh produsen untuk mempromosikan produknya langsung
kepada masyarakat.
2. Direct Marketing
Direct Marketing merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh
produsen untuk memasarkan langsung produknya kepada
konsumen akhir. Menurut Suyanto (2007) sistem pemasaran
yang memakai saluran langsung untuk mencapai konsumen dan
menyerahkan barang/ jasa kepada konsumen tanpa adanya
perantara. Untuk menghasilkan tanggapan dan / atau transaksi
yang dapat diukur pada suatu lokasi.
3. Personal Selling
Menurut Tjiptono (2000), Personal Selling adalah komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membetnuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba membelinya. Personal selling juga
memungkin terjadinya komunikasi interpersonal antara penjual
dengan pembeli, dengan kondisi yang memungkinkan untuk
menarik simpati dan perhatian pembeli.
4. Public Relations
Menurut Denny Grisworld (2006) Public Relations adalah
fungsi manajemen yang mengevaluasi public, memperkenalkan
berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat
rencana, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya
memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Dalam beberapa
pengetian lainnya, PR merupakan representasi wajah dari
manajemen yang memungkinkan melakukan komunikasi dua
arah kepada konsumen dan produsen untuk menghasilkan
keuntungan di kedua belah pihak yang terlibat didalamnya
5. Sales Promotions
Kotler dan Armstrong (2006) Sales Promotion consists of
short-term incentives to encourage purchase or sales of product
or service. Defini menjelaskan bahwa Promosi Penjualan
berkaitan dengan Insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. Insentif ini
berkaitan dengan imbalan, apakah itu berkaitan dengan
pengembalian uang dalam bentuk diskon, jaminan atau dapat
berupa sample produk dan sebagainya.
Sales promotions juga memiliki peran yang penting dalam
menciptakan image yang akan ditawarkan oleh produsen kepada
konsumennya, sehingga konsumen akan memiliki koriusitas yang
cukup tinggi dalam menimbang kebutuhannya akan barang yang
ditawarkan kepadanya melalui sales promosi. Dalam sales
promosi, produsen juga memiliki kesempatan untuk
menunjukkan fitur atau layanan terbaru yang mereka miliki
dalam produk mereka, menekan jumlah penjualan di pasar, serta
memberikan penawaran khusus melalui sales promotions kepada
masyarakat umum.
Lima program diatas merupakan sebuah kesatuan yang terdiri didalam
strategi komunikasi pemasaran yang ada didalam push and pull marketing. Dari
lima program diatas secara otomatis dikategorikan kedalam bagian push and
pull strategi.
Program dalam strategi push meliputi Personal Selling dan Direct
Marketing, dalam pelaksanaannya yang disebutkan diatas push menggunakan
system penekanan pemasaran produk mereka langsung kepasar atau end user
mereka, sehingga produk yang diciptakan oleh produsen akan langsung
disampaikan melalui retailer mereka dan retailer mereka akan berperan sebagai
personal seller dari produk mereka. Begitu juga dengan Direct Marketing yang
dimaksud adalah penjualan atau penawaran produk mereka melalui yang
menggunakan perantara seperti pendekatan secara langsung melalui sosial
media secara pribadi dan melakukan hubungan komunikasi melalui telpon atau
bahkan menggunakan whatsap untuk menawarkan produk mereka.
Didalam program Pull Strategi, terdapat program seperti Publisitas,
Public Relations, dan Advertising. Program yang berada didalam strategi pull
ini merupakan program yang bersifat massive untuk melakukan promosi
mereka, seperti melakukan gathering dengan retailer mereka, kemudian
mengadakan event yang berskala besar untuk mempromosikan produk mereka
serta melakukan periklanan diberbagai media yang disasar oleh konsumen yang
akan mereka tuju. Program yang ada didalam strategi pull ini mendapatkan
kemudahan yang sangat besar dijaman sekarang, karena mereka memasuki
berbagai platform periklanan untuk memasarkan produk mereka.
Usaha mikro kecil menengah banyak yang menggunakan strategi Push
and Pull dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya. Hal ini dilakukan
karena mereka melihat peluang yang besar dalam melakukan penegenalan
produk mereka kepasar. Dan bebrapa daerah di Indonesia sudah memberikan
kesempatan kepada umkm untuk melakukan pameran produk mereka yang
diberbagai event yang diadakan pemerintah daerah mereka masing masing yang
bekerja sama dengan pihak kementrian perekonomian dan kementrian
pariwisata.
Batasan batasan antara push dan pull strategi terletak pada ruang lingkup
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh para pelaku
usaha. Bisa terlihat dengan jelas ukuran yang dijangkau melalui masing masing
strategi. Namun tidak sedikit program push bisa dimasuki oleh program pull.
Pada dasarnya, mekanismen pelaksanaan push and pull ini berjalan secara
beriringan, namun bisa dibedakan setalah pelaksanaan kedua strategi tersebut
dilaksanakan dan menimbulkan hasil yang cukup signifikan terhadap penjualan
produk tersebut.
Sasaran kedua strategi tersebut akan berakhir pada end user, namun
yang menjadi pembeda dalah cara pendekatan produsen melalui kegiatan
marketingnya kepada konsumen.
2.6 Goal Plan Action (GPA) Atau Penanamn Pesan
Goal Plan Action merupakan sebuah cara pendirian brand melalui
penanaman pesan yang akan merubah prilaku konsumennya yang dicetuskan oleh
James Price Dillard dipertengahan tahun 1997 yang mengasumsikan teori ini
untuk digunakan dalam menciptakan efektifitas pesan yang kemudian akan
menimbulkan pencitraan yang baik bagi brand dan menghasilkan pesan yang
dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
Dalam teori ini juga dibahas mengenai efektifitas pesan yang dapat
menimbulkan pengaruh yang positif kepada penemirmanya. Penggunaan kata,
pemilihan diksi kalimat akan sangat menentukan sebuah langkah yang baik untuk
efektifitas pesan tersebut. Dalam teori ini ada tiga hal yang diutamakan dalam
proses pelaksanaannya.
1. Goals ( harapan kedepan)
“goals” are future states of affairs that an individual is
committed to achieving or maintaining (Dillard, 1997).
Dalam hal ini, Goals yang dimaksud adalah harapan apa
yang akan terjadi jika pelaksanaan metode ini dilakukan, sehingga
memberikan efek perubahan prilaku konsumen dan mendapatkan
pencapaian atau perbaikan.
2. Plan ( representasi makna melalui perencanaan pesan)
“Plans” are mental representations of messages and
message sequences that are intended to enable goal attainment
(Berger, 1997).
Pemaknaan pesan yang diterima oleh komunikan akan
menjadi sebuah investasi yang ditanamkan oleh komunikator.
Representasi pesan yang disampaikan melalui urutan tertentu akan
menimbulkan sebuah efek yang kelak akan menjadi acuan dalam
loyalitas.
Urutan pesan yang disampaikan merupakan struktur yang
akan tergambar dengan jelas didalam pikiran manusia sehingga
penerimaan pesan dan efektifitas pesan yang disampaikan akan
lebiha mudah untuk diartikan oleh konsumennya.
3. Action ( tindakan)
“Actions” are the messages that people actually utter in
their efforts to realize a goal.
Aksi adalah sebuah tindakan yang dilakukan dalam bentuk
nyata untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju,
sehingga elaborasi dari harapan, perencanaan akan terlaksana
dengan tindakan yang nyata.
Aksi merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan
untuk memastikan penyampaian pesan dapat terlaksana dengan
baik dan benar.
Teori GPA memiliki tujuan yang pasti dalam menyampaikan makna yang
ingin disampaikan melalui pesan yang terstruktur dalam pelaksanaannya, sehingga
makna yang disampaikan akan menjadi lebih efektif menyentuh sasaran yang
dituju

No comments:

Post a Comment