Brodie et al., (2009) mengatakan bahwa Brand Experience adalah tentang
menyampaikan kesanggupan merek dalam menyediakan tindakan yang konsisten pada
konsumen. Dapat dikatakan bahwa, Brand Experience berperan penting terhadap
pengaruh perusahaan pada konsumen dengan memberikan pemahaman atas nilai
proposisi yang lebih baik terhadap penawaran dari suatu perusahaan (Beckman et al.,
2013). Ketidakpastian yang diluar batas dapat menyebabkan kecemasan yang tidak
dapat ditoleransi. Inti dari ketidakpastian adalah suatu pengalaman atau perasaan
subjektif, perasaan ini ditunjukan melalui stes, rasa gelisah dan kebutuhan akan
sesuatu untuk dapat menentukan kepastian, seperti kebutuhan peraturan tertulis dan
tidak tertulis.
Menurut Ghosh dan Chakraborty (2004), konsumen memiliki pengetahuan dan
pengalaman dengan merek yang terbatas. Kurangnya informasi yang akurat tentang
atribut suatu merek menyebabkan ketidakpastian (Ghosh dan Chakraborty, 2004).
Strategi promosi seperti periklanan berusaha untuk menginformasikan konsumen
tentang produk perusahaan. Namun, fokus hanya pada alat tradisional (misalnya iklan)
membatasi perubahan hanya pada tingkat atribut merek (Ghosh dan Chakraborty,
2004). Untuk memanipulasi tingkat ketidakpastian merek, pemasar harus
memanfaatkan strategi promosi penjualan lainnya, terutama pengalaman produk (Park
et al., 1994). Ghosh dan Chakraborty (2004) menunjukkan bahwa manajer harus menggunakan uji coba dan produk pengalaman untuk mengurangi ketidakpastian
merek untuk merek baru atau untuk merek yang memiliki pasar lebih rendah.
No comments:
Post a Comment