Menurut Siagian (2015:207) berbagai dimensi dan indikator yang
perlu dipertimbangkan dalam pengembangan karir adalah sebagai
berikut:
- Perlakuan yang adil dalam berkarir
Perlakuan yang adil itu hanya dapat terwujud apabila kriteria
promosi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang objektif,
rasional dan diketahui secara luas dikalangan pegawai. - Keperdulian para atasan langsung
Para karyawan pada umumnya mendambakan keterlibatan atasan
langsung mereka dalam perencanaan karir masing-masing. Salah
satu bentuk keperdulian itu adalah memberikan umpan balik kepada
para pegawai tentang pelaksanaan tugas masing-masing sehingga
para pegawai tersebut mengetahui potensi yang perlu diatasi. Pada
gilirannya umpan balik itu merupakan bahan penting bagi para
pegawai mengenai langkah awal apa yang perlu diambilnya agar
kemungkinannya untuk dipromosikan menjadi lebih besar. - Informasi tentang berbagai peluang promosi
Para pegawai pada umumnya mengharapkan bahwa mereka
memiliki akses kepada informasi tentang berbagai peluang untuk
dipromosikan. Akses ini sangat penting terutama apabila lowongan
yang tersedia diisi melalui proses seleksi internal yang sifatnya
kompetitif . Jika akses demikian tidak ada atau sangat terbatas para
pekerja akan mudah beranggapan bahwa prinsip keadilan dan
kesamaan dan kesempatan untuk dipertimbangkan, untuk
dipromosikan tidak diterapkan dalam organisasi. - Adanya minat untuk dipromosikan.
Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat
para pekerja untuk pengembangan karir ialah pendekatan yang
fleksibel dan proaktif. Artinya, minat untuk mengembangkan karir
sangat individualistik sifatnya. Seorang pekerja memperhitungkan
berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, jenis dan sifat pekerjaan
sekarang, pendidikan dan pelatihan yang ditempuh, jumlah
tanggungan dan berbagai variabel lainnya. Berbagai faktor tersebut
dapat berakibat pada besarnya minat sesorang mengembangkan
karirnya. - Tingkat kepuasaan.
Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang ingin
meraih kemajuan, termasuk dalam meniti karir, ukuran keberhasilan
yang digunakan memang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
merupakan akibat tingkat kepuasaan, dan dalam konteks terakhir
tidak selalu berarti keberhasilan mencapai posisi yang tinggi dalam
organisasi, melainkan pula berarti bersedia menerima kenyataan
bahwa, karena berbagai faktor pembatasan yang dihadapi oleh
seseorang, pekerja puas apabila ia dapat mencapai tingkat tertentu
dalam karirnya meskipun tidak banyak anak tangga karir yang
berhasil dinaikinya.
No comments:
Post a Comment