Menurut Shimp (2014), celebrity endorser adalah menggunakan
artis sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak,
media sosial, maupun media televisi. Sivesan (2013), dukungan
selebriti adalah jenis saluran dalam komunikasi merek di mana
seorang selebriti berperan sebagai juru bicara dan memberikan bukti
klaim dari merek dengan menggunakan kepribadian, popularitas, dan
status mereka di publik. Shimp (2014) menjelaskan bahwa atribut
umum endorser antara lain:
a. Kredibilitas (Credibility)
Kredibilitas mengarah pada kecenderungan untuk meyakini dan
mempercayai seseorang. Kredibilitas endorser mencakup dua hal
penting, yaitu:
1) Keahlian (Expertise)
Shimp (2014), keahlian mengacu pada pengetahuan,
pengalaman, atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser
yang dihubungkan oleh merek yang didukung. Keahlian
didefinisikan sebagai sejauh mana seorang endorser dianggap
sebagai sumber pernyataan yang valid dan mengacu pada
pengetahuan, pengalaman atau keterampilan dimiliki oleh
endorser (Thomas dan Johnson, 2017). Seorang endorser yang
diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang
didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik audience
daripada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang
yang ahli.
2) Dapat dipercaya (Trustworthiness)
Shimp (2014), dapat dipercaya mengacu pada sejauh mana
sumber dipandang memiliki kejujuran, ketulusan, dan dapat
dipercaya. Kepercayaan mengacu pada kejujuran dan integritas
serta derajat kepercayaan diri yang terkait dengan endorser
(Dwivedi et al., 2015). Jika sumber atau endorser tersebut
adalah selebriti maka dapat dipercaya lebih mengarah pada
kemampuan selebriti untuk memberi kepercayaan pada
konsumen tentang suatu produk (Sertoglu et al., 2014).
b. Daya Tarik (Attractiveness)
Shimp (2014), daya tarik mengacu pada diri yang dianggap
sebagai yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep
kelompok tertentu dengan daya tarik fisik. Daya tarik tidak hanya
berkaitan dengan menarik secara fisik saja, tetapi termasuk
karakteristik dalam diri brand endorser, seperti kemampuan
intelektual, kepribadian, gaya hidup, dan keahlian dalam bidangnya
(Kusuma, 2018).
Menurut Widodo dan Mawardi (2017) beauty vlogger adalah
seseorang yang membuat serta mengunggah video tentang kecantikan.
Beauty vlogger mengkhususkan dirinya untuk memberikan informasi
mengenai dunia kosmetik dan kecantikan serta mengunggah informasi
mereka pada platform media sosial yaitu YouTube (Hutapea, 2016).
Beauty vlogger merupakan influencer kecantikan yang berbagi
informasi yang mengajarkan keterampilan tertentu dan
menggambarkan bagaimana melakukan sesuatu dengan konten
melalui klip video yang kemudian di posting pada platform YouTube
(Choi dan Behm-Morawitz, 2017)
No comments:
Post a Comment