Tuesday, June 18, 2024

Indikator Keputusan Pembelian (Purchasing Decisions)

 


Perilaku pembelian konsumen merupakan suatu rangkaian tidakan fisik
maupun mental yang dialami konsumen ketika akan melakukan pembelian produk
tertentu. Adapun indikator keputusan pembelian menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong (2012:184-190) yaitu:

  1. Pengenalan Masalah
    Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
    Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
    Rangsangan internal berasal dari dalam diri seseorang untuk memenuhi
    kebutuhannya, sedangkan rangsangan eksternal lebih dipengaruhi oleh
    lingkungan sekitarnya.
  2. Pencarian Informasi
    Konsumen yang terangsang akan mencari informasi yang sesuai dengan
    kebutuhannya. Pada tahap awal konsumen mencari informasi yang lebih
    ringan, yaitu dengan menguatkan perhatian terhadap informasi produk. Tahap
    selanjutnya konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai
    sumber yang didapatkannya. Melalui pengumpulan informasi, konsumen akan
    menganalisis berbagai produk dengan kekurangan dan keunggulannya
    sehingga didapatkan produk yang sesuai dengan kriteria kebutuhannya.
  3. Evaluasi Alternatif
    Konsumen melakukan berbagai proses evaluasi pada beragam situasi
    pembelian yang berorientasi kognitif. Proses tersebut berasumsi bahwa
    konsumen melakukan penilaian terhadap suatu produk dengan kesadaran dan
    rasional. Dalam proses itu konsumen melakukan evaluasi berdasarkan
    kebutuhan, manfaat dan antribut yang terdapat dalam produk untuk
    mendapatkan kepuasan tertinggi.
  4. Keputusan Pembelian
    Menurut Kotler & Keller (2007) terdapat dua faktor yang berada diantara niat
    pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain.
    Sikap orang lain mempunyai pengaruh untuk mengurangi alternatif pemilihan
    oleh konsumen. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pertama intensitas sikap
    negatif orang lain terhadap konsumen, kedua motivasi konsumen mengikuti
    keinginan orang lain. Intensitas orang lain untuk memberikan stigma negatif
    akan membuat konsumen mengubah kesan dari suatu produk sehingga
    konsumen beralih pada produk lain. Keadaan sebaliknya jika konsumen
    mendapat stigma positif dari orang-orang lain, maka konsumen akan
    cenderung memperkuat kesan positifnya terhadap suatu produk. Faktor kedua
    adalah situasi yang tidak terantisipasi sehingga akan dapat mengubah
    keputusan pembelian. Keputusan konsumen untuk menunda atau menghindari
    keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh aspek risiko yang telah
    dipertimbangkan oleh konsumen. Tingkat risiko yang telah dipertimbangkan
    konsumen bergantung pada besarnya ketidakpastian manfaat atau kelebihan
    yang didapatkan, besarnya kesan negatif terhadap suatu produk dan biaya
    yang harus dikeluarkan. Sehingga konsumen akan mengumpulkan informasi
    dari berbagai sumber untuk mengurangi ketidakpastian yang mungkin akan
    didapat jika memilih produk.
  5. Perilaku Pasca Pembelian
    Setelah melakukan pembelian (pasca pembelian), konsumen akan mengalami
    tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Puas atau tidaknya konsumen akan
    sangat berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya. Konsumen yang merasa
    puas cenderung mempunyai peluang yang lebih besar untuk melakukan
    pembelian ulang serta merekomendasikan kepuasannya kepada orang lain.
    Apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan mempunyai
    kesan negatif dan cenderung mencari produk lain yang dapat memberinya
    kepuasan

No comments:

Post a Comment