Perilaku pembelian konsumen merupakan suatu rangkaian tidakan fisik
maupun mental yang dialami konsumen ketika akan melakukan pembelian produk
tertentu. Adapun indikator keputusan pembelian menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong (2012:184-190) yaitu:
- Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal berasal dari dalam diri seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya, sedangkan rangsangan eksternal lebih dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya. - Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang akan mencari informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Pada tahap awal konsumen mencari informasi yang lebih
ringan, yaitu dengan menguatkan perhatian terhadap informasi produk. Tahap
selanjutnya konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai
sumber yang didapatkannya. Melalui pengumpulan informasi, konsumen akan
menganalisis berbagai produk dengan kekurangan dan keunggulannya
sehingga didapatkan produk yang sesuai dengan kriteria kebutuhannya. - Evaluasi Alternatif
Konsumen melakukan berbagai proses evaluasi pada beragam situasi
pembelian yang berorientasi kognitif. Proses tersebut berasumsi bahwa
konsumen melakukan penilaian terhadap suatu produk dengan kesadaran dan
rasional. Dalam proses itu konsumen melakukan evaluasi berdasarkan
kebutuhan, manfaat dan antribut yang terdapat dalam produk untuk
mendapatkan kepuasan tertinggi. - Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2007) terdapat dua faktor yang berada diantara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain.
Sikap orang lain mempunyai pengaruh untuk mengurangi alternatif pemilihan
oleh konsumen. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pertama intensitas sikap
negatif orang lain terhadap konsumen, kedua motivasi konsumen mengikuti
keinginan orang lain. Intensitas orang lain untuk memberikan stigma negatif
akan membuat konsumen mengubah kesan dari suatu produk sehingga
konsumen beralih pada produk lain. Keadaan sebaliknya jika konsumen
mendapat stigma positif dari orang-orang lain, maka konsumen akan
cenderung memperkuat kesan positifnya terhadap suatu produk. Faktor kedua
adalah situasi yang tidak terantisipasi sehingga akan dapat mengubah
keputusan pembelian. Keputusan konsumen untuk menunda atau menghindari
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh aspek risiko yang telah
dipertimbangkan oleh konsumen. Tingkat risiko yang telah dipertimbangkan
konsumen bergantung pada besarnya ketidakpastian manfaat atau kelebihan
yang didapatkan, besarnya kesan negatif terhadap suatu produk dan biaya
yang harus dikeluarkan. Sehingga konsumen akan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber untuk mengurangi ketidakpastian yang mungkin akan
didapat jika memilih produk. - Perilaku Pasca Pembelian
Setelah melakukan pembelian (pasca pembelian), konsumen akan mengalami
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Puas atau tidaknya konsumen akan
sangat berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya. Konsumen yang merasa
puas cenderung mempunyai peluang yang lebih besar untuk melakukan
pembelian ulang serta merekomendasikan kepuasannya kepada orang lain.
Apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan mempunyai
kesan negatif dan cenderung mencari produk lain yang dapat memberinya
kepuasan
No comments:
Post a Comment