Menurut Kinnear dan Taylor (1995;306), Minat Beli adalah tahap
kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-
benar dilaksanakan. Menurut Assael (2001), Minat Beli adalah
kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur degan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Menurut Thamrin (2003;142), Minat Beli adalah bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecendrungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Menurut Abdullah (2003), Minat Beli adalah bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Menurut Assael (2004) , Minat Beli adalah kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Menurut Kotler (2008) , Minat Beli adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul
ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul
keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya.
Aspek Minat Beli
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007;201), ada beberapa aspek minat beli
pada konsumen, diantaranya yaitu:
- Tertarik untuk mencari informasi tentang produk,
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Ada 2 (dua) level rangsangan atau stimulan
kebutuhan konsumen, yaitu level pencarian informasi yang lebih ringan
atau penguatan perhatian dan level aktif mencari informasi yaitu dengan
mencari bahan bacaan, bertanya pada teman atau mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu. - Mempertimbangkan untuk membeli, Berdasarkan pengumpulan
informasi, konsumen mempelajari merek yang bersaing dan juga fitur
merek tersebut. Melakukan evaluasi terhadap pilihan dan mulai
mempertimbangkan untuk membeli produk. - Tertarik untuk mencoba, Setelah konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan, mempelajari merek yang bersaing dan juga fitur merek
tersebut, konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan
melakukan evaluasi terhadap produk tersebut. Evaluasi ini dianggap
sebagai proses yang berorientasi kognitif. Maksudnya, konsumen
dianggap menilai suatu produk secara sangat sadar dan rasional hingga
mengakibatkan ketertarikan untuk mencoba. - Ingin mengetahui produk, Setelah memiliki ketertarikan untuk mencoba
suatu produk, konsumen akan memiliki keinginan untuk mengetahui
produk. Konsumen akan memandang produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan. - Ingin memiliki produk, Para konsumen akan memberikan perhatian
besar terhadap atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.
Kemudian akhirnya konsumen akan mengambil sikap (keputusan,
preferensi) terhadap produk melalui evaluasi atribut dan membentuk niat
untuk membeli atau memiliki produk yang disukai
No comments:
Post a Comment