Trustworthiness (kepercayaan) mengacu pada sejauh mana sumber
dipandang memiliki kejujuran, ketulusan, dan dapat dipercaya. Sumber yang
dapat dipercaya secara sederhana berarti endorser sebuah merek secara bertahap
mampu membuat audiens memiliki kepercayaan pada apa yang mereka katakan.
Jika sumber atau endorser tersebut adalah endorser maka trustworthiness lebih
mengarah pada kemampuan endorser untuk memberikan kepercayaan kepada
konsumen akan suatu produk. Kepercayaan mencerminkan sejauh mana
kepercayaan konsumen pada katakata endorser tentang merek yang diiklankan (
Arora dan Sahu, 2014). Priester dan Petty (2003) mencatat bahwa jika endorser
yang dianggap sangat dapat dipercaya, membuat konsumen tidak mungkin
meneliti pesan iklan lebih detail dan konsumen tanpa berpikir dapat menerima
kesimpulan dari iklan. Jika informasi berasal dari sumber yang dapat dipercaya,
maka sikap, nilai, dan pendapat konsumen dapat dipengaruhi oleh internalisasi.
Internalisasi terjadi apabila sumber mempengaruhi sikap pribadi dari konsumen
(Ohanian, 1990). Apabila Endorser yang mendukung produk dipercaya maka
dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Khong dan Wu, 2013).
Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau
keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek
yang mereka dukung. Keahlian adalah pengetahuan dan pengalaman endorser
tentang merek yang diiklankan (Arora dan Sahu, 2014). Menurut Shimp (2003),
Seorang endorser yang dipandang sebagai seorang yang ahli pada merek yang
didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik konsumen untuk melakukan
pembelian produk daripada seorang endorser yang tidak dipandang sebagai
seorang yang ahli.
Endorser dianggap 'ahli' ketika mereka mendukung produk yang berkaitan
dengan daerah-daerah yang telah membuat mereka populer (Biswas, Hussain, dan
O’Donnell, 2006). Misalnya, atlet dianggap ahli ketika mendukung produk yang
berhubungan dengan olahraga. Model dianggap sebagai memiliki keahlian yang
berkaitan dengan produk kecantikan dan barang-barang fashion. Keahlian
endorser adalah menyediakan konsumen informasi yang lebih konkrit pada
penawaran produk, yang kemudian dapat menyebabkan sikap yang
menguntungkan terhadap merek dan mempengaruhi perilaku pembelian mereka
(Magnini, Honeycutt, dan Cross, 2008). Keahlian yang dimunculkan oleh
endorser dapat meningkatkan sikap positif dan minat beli konsumen (Khong dan
Wu, 2013).
No comments:
Post a Comment