Citra merek memegang peranan penting dalam pengembangan sebuah
merek. Citra merek menyangkut reputasi dan kredibilitas suatu produk, yang
kemudian akan dijadikan pedoman bagi konsumen untuk mencoba dan
mengonsumsi suatu produk atau jasa tertentu. Citra merek mengacu kepada skema
memori akan sebuah merek, citra merek merupakan apa yang konsumen pikirkan
dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek. Konsumen lebih
sering membeli produk dengan merek yang terkenal karena merasa lebih nyaman
dengan hal-hal yang sudah terkenal, adanya asumsi bahwa merek terkenal lebih
dapat diandalkan, selalu tersedia dan mudah dicari, dan memiliki kualitas yang
tidak diragukan, sehingga merek yang lebih dikenal lebih sering dipilih oleh
konsumen daripada merek yang tidak dikenal (Aaker,1991). Untuk dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai citra merek, berikut ini beberapa
pengertian mengenai citra merek.
Kotler & Keller (2016:330), mengemukakan definisi citra merek sebagai
berikut:
“Citra merek menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau jasa, termasuk
cara di mana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial
pelanggan”.
Sedangkan Ferrinadewi (2011:165) mendefinisikan citra merek sebagai
berikut:
“Brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi
memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut”.
Menurut Aaker (dalam Aris Ananda, 2010:69) mendefinisikan citra merek
sebagai berikut:
“Brand image is how customers and other perceive the brand”. Yang
artinya citra merek adalah bagaimana pelanggan dan orang lain
memandang suatu merek. Terdapat empat dimensi dari citra merek yaitu:
- Recognition
Mencerminkan dikenalnya sebuah merek oleh konsumen berdasarkan past
exposure. Recognition berarti konsumen mengingat akan adanya atau
mengingat keberadaan dari merek tersebut. Recognition ini sejajar dengan
brand awareness. Brand awareness diukur dari sejauh mana konsumen
dapat mengingat suatu merek, tingkatannya dimulai dari brand unaware,
brand recognition, brand recall, top of mind, dan dominant brand. - Reputation
Reputation ini sejajar dengan perceived quality. Sehingga reputation
merupakan status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena di mata
konsumen merek atau brand memiliki suatu track record yang baik. - Affinity
Affinity adalah emotional relationship yang timbul antara sebuah merek
dengan konsumennya. Affinity sejajar dengan asosiasi positif yang
membuat seorang konsumen menyukai suatu produk atau jasa, pada
umunya asosiasi positif merek (terutama yang membentuk brand image)
menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitasnya
pada merek tersebut. - Domain
Domain menyangkut seberapa besar scope dari suatu produk yang mau
menggunakan merek yang bersangkutan. Domain ini mempunyai
hubungan yang erat dengan scale of scope.
Dari berbagai definisi di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa citra
merek merupakan gambaran dari produk atau jasa pada benak konsumen termasuk
gambaran mengenai kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan
psikologis atau sosial. Berdasarkan dimensi-dimensi citra merek di atas maka
penulis menarik beberapa faktor yang relevan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut: - Recognition sejajar dengan brand awareness yaitu ukuran seberapa besar
suatu merek dikenal atau diketahui oleh masing-masing konsumen. - Reputation sejajar dengan perceived quality yaitu ukuran dari seberapa besar
konsumen menilai suatu produk dan persepsi konsumen terhadap kualitas
suatu produk. - Affinity adalah faktor emosional yang membuat seorang konsumen memiliki
asosiasi positif terhadap suatu merek
No comments:
Post a Comment