Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) Perilaku konsumen adalah studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut Pindyck dan Rubinfeld (2007: 72) Teori perilaku konsumen
adalah deskripsi tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan antara
barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimalkan kesejahteraan
konsumen tersebut. Schiffman dan Kanuk (2008) mendefinisikan perilaku
konsumen (consumenbehavior) sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk
yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan hidup. Perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi (Kotler dan Keller,
2009).
- Faktor Budaya
Menurut Kotler dan Keller (2009: 166), Budaya (culture) adalah
determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya, subbudaya,
dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
a. Sub budaya (subculture)
Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang
lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis.
b. Kelas Sosial
Menurut Kotler dan Keller (2009: 168), kelas sosial didefinisikan
sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan
mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. - Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga,
serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
b. Keluarga
Menurut Kotler dan Keller (2009: 171), Keluarga adalah organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota
keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling
berpengaruh.
c. Peran dan Status
Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub, dan
organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan
membantu mendefinisikan norma perilaku. Posisi seseorang dalam tiap
kelompok di mana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran
(role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap
peran menyandang status. - Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor
pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Selera dalam makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering
berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidupkeluarga
dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu
waktu tertentu.
b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pekerja kerah biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan kotak
makan. Presiden perusahaan akan membeli jas, perjalanan udara, dan
keanggotaan country club. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
mereka.
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Yang dimaksudkan dengan kepribadian (personality),
adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang
relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk
perilaku pembelian). Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna
dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga
mempunyai kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang
kepribadiannya sesuai dengan mereka. Kepribadian merek (brand
personality) dapat didefinisikan sebagai bauran tertentu dari sifat manusia
yang dapat dikaitkan pada merek tertentu.
d. Gaya Hidup dan Nilai
Orang-orang dari subbudaya dan kelas sosial yang sama mungkin
mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Menurut Kotler dan Keller (2009:
175), Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin
dalam kegiatan, minat, dan pendapat
No comments:
Post a Comment