Thursday, July 4, 2024

Aspek-Aspek Pengukuran Pengawasan

 


Menurut Nawawi (1995), menilai variabel pengawasan dengan
menggunakan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Pemantauan, pimpinan melakukan pemantauan pada saat karyawan
melaksanakan pekerjaan di lokasi kerja.
b. Peninjauan, adalah mengawasi dengan jalan meninjau secara pribadi,
sehingga dapat dilihat sendiri pelaksanaan pekerjaan.
c. Mengamati pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan yang berlaku secar efektif dan efisien.
d. Pemeriksaan, pimpinan memeriksa hasil (output) setelah karyawan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
e. Pengawasan melalui laporan lisan. Pengawasan ini dilakukan dengan
mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang dilakukan dengan
cara wawancara kepada orang-orang tertentu. Dan dapat memberi
gambaran dari hal-hal yang ingin diketahui terutama tentang hasil
sesungguhnya yang ingin dicapai.
d. Pengawasan melalui laporan tertulis. Merupakan suatu pertanggung
jawaban bawahan kepada atasannya mengenai pekerjaan yang
dilaksanakan, sesuai dengan intruksi dan tugas-tugas yang diberikan.
Menurut Ranupandoyo (1990) ada beberapa aspek yang dipakai untuk
mengukur pengawasan yaitu:
a. Menentukan alat ukur (pedoman baku standar) pelaksanaan/perencanaan.
Tahap pertama dalam pengawasan adalah menetapkan ukuran standar
pelaksanaan, standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran
yang dapat digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil-hasil.
b. Mengadakan penilaian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah
dikerjakan yaitu suatu penilaian yang dilakukan oleh pengawas dengan
melihat hasil kerjanya dan laporan tertulisnya. 
c. Membandingkan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran atau
pedoman baku yang ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi saat bekerja.
d. Mengadakan perbaikan atau pembetulan atas penyimpangan yang terjadi,
sehingga pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Melakukan tindakan koreksi/perbaikan bila hasil analisa menunjukkan
adanya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil. Tindakan ini dapat
diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan
mungkin diperbaiki, atau keduanya mungkin dilakukan bersamaan.
Menurut Rachman (2001), salah satu aspek keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya banyak ditentukana oleh keberhasilan pengawasan.
Jika pengawasan berjalan dengan baik maka pengawasan merupakan unsur paling
pokok dalam menentukan keberhasilan suatu program. Keberhasilan program
pengawasan sendiri dapat dilihat dari berbagai macam aspek sebagai berikut:
a. Aspek meningkatnya disiplin, prestasi dan pencapaian sasaran
pelaksanaan tugas, antara lain:
1) Rencana yang disusun dapat menggambarkan adanya sasaran yang
jelas dan dapat diukur, terlihat kaitan antara rencana dengan
program dan anggaran.
2) Tugas dapat selesai sesuai dengan rencana, baik dilihat dari aspek
fisik maupun biaya.
b. Aspek berkurangnya penyalahgunaan wewenang yaitu berkurangnya
tuntutan masyarakat terhadap perusahaan.
c. Aspek berkurangnya kebocoran, pemborosan antara lain:
1) Kualitas dan kuantitas kasus-kasus penyimpangan, penyelewengan,
kebocoran, pemborosan dapat dikurangi sebagaimana laporan
pengawasan fungsional dan laporan pengawasan lainnya.
2) Berkurangnya tingkat kesalahan dalam pelaksanaan tugas

No comments:

Post a Comment