Wednesday, July 10, 2024

Definisi Employee Engagement

 


Employee Engagement atau keterikatan kerja karyawan memiliki definisi
yang beragam. Beberapa istilah digunakan oleh para akademisi untuk menjelaskan
keterikatan kerja karyawan yaitu : personal engagement (Kahn, 1990), employee
engagement (Saks, 2006) dan work engagement (Schaufeli & Bakker, 2004).
Konsep keterikatan kerja karyawan pertama kali dikembangkan oleh Kahn
pada tahun 1990 (Kular et al, 2008). Kahn (1990) menggunakan istilah (tern)
personal engagement untuk menjelaskan keterikatan kerja karyawan. Pengertian
personal engagement menurut Kahn (1990), adalah :
“…as the harnessing of organization members’ selves to their work role; in
engagement, people employ and express thenselves physically, cognitively and
emotionally during role performance..’.
Keterikatan kerja merupakan keadaan dimana individu memfasilitasi diri
secara kognitif, emosional dan fisik dalam peran kerjanya. Dengan demikian,
karyawan yang memiliki keterikatan kerja akan melakukan banyak usaha dalam
pekerjaan, karena individu tersebut mengidentifikasi dirinya pada peran kerjanya.
Menurut Kahn (1990) keterikatan kerja terjadi ketika individu memiliki kesadaran
psikologis (psychological presence) akan kehadiran dirinya di tempat kerjanya.
Psychological presence merupakan kondisi kerja ketika individu merasakan dan
menjadi perhatian, menyatu dan fokus terhadap tanggung jawabnya. Keterikatan
kerja karyawan menurut Kahn (1990) diperoleh karena (1) didapatkannya
keberartian atau kebermaknaan secara psikologis (psychological meaningfulness),
(2) adanya rasa aman secara psikologis (psychological safety). serta (3) keberadaan
atau kesediaan dirinya (psychological availability).
Schaufeli, Salanova et al. (2002) menyatakan bahwa keterikatan kerja
didefinisikan sebagai :
“a positif, fulfiling, work related states of mind that is characterized by
vigor, dedication and absorption”

No comments:

Post a Comment