Efektivitas kerja dapat diukur dengan beberapa dimensi (Steers dan
Richard dalam Rusmaini, 2017) yaitu :
- Kemampuan menyesuaikan diri, dengan keterbatasan yang ada seperti
fisik, waktu, tempat atau faktor lain menyebabkan seseorang harus dapat
bekerja sama satu sama lain guna memenuhi kebutuhannya. Dimana kunci
kesuksesan suatu organisasi ialah adanya kerjasama dalam mencapai
tujuan. Sehingga, untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan,
setiap individu harus mampu beradaptasi dengan rekan kerja maupun
dengan pekerjaannya. - Kepuasan kerja, yaitu tingkat rasa puas atau senang yang dirasakan
seseorang atas pekerjaannya serta mendapatkan penghargaan yang
setimpal. - Prestasi kerja, yaitu penyelesaian tugas sesuai atau malampaui target yang
telah ditetapkan, dimana hasil tersebut akan memberikan pengaruh kepada
orang lain dan melakukan hal yang sama.
Mathis & Jackson dalam Ricardianto et al., (2020) menyebutkan bahwa
efektivitas kerja terdapat lima dimensi yaitu - Quantity (Kuantitas)
- Quality (Kualitas)
- Reliability (Keandalan)
- Presence (Kehadiran) dan
- Ability to collaborate (Kemampuan bekerjasama).
Sedangkan menurut Hasibuan dalam Karambut (2017) terdapat tiga
indikator untuk mengukur efektivitas kerja yaitu : - Kuantitas kerja, ialah jumlah pekerjaan yang dihasilkan, dilihat dari
jumlah beban kerja serta kondisi yang dialami selama bekerja. - Kualitas kerja, ialah hasil kerja yang dapat berupa kerapian, akurasi, dan
kesesuaian hasil dengan tetap memperhatikan volume pekerjaannya. - Pemanfaatan waktu, artinya karyawan harus mampu memanfaatkan waktu
yang dimiliki seefisien mungkin, agar pekerjaan dapat selesai pada waktu
yang telah ditetapkan.
No comments:
Post a Comment