Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu
perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Berikut
dimensi efektivitas kerja menurut Denison (2010:45) sebagai berikut :
- Keterlibatan (Involvement)
Keterlibatan adalah suatu perlakuan yang membuat staf merasa diikut sertakan
dalam kegiatan organisasi sehingga membuat staf bertanggung jawab tentang
tindakan yang dilakukannya. Keterlibatan (involvement) adalah kebebasan atau
independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat.
Keterlibatan tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu
organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi atau perusahaan. Keterlibatan terdiri dari tiga indikator yaitu:
a. pemberdayaan (Empowerment),
b. kerja tim (Team Orientation) dan
c. kemampuan berkembang (Capability Development) - Konsistensi (Consistency)
Konsistensi (Consistency) merupakan tingkat kesepakatan anggota organisasi
terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti organisasi. Konsistensi menekankan
pada sistem keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang
dimengerti dan dianut bersama oleh para anggota organisasi serta pelaksanaan
kegiatan kegiatan yang terkoordinasi. Adanya konsistensi dalam suatu
organisasi ditandai oleh staf merasa terikat; ada nilai-nilai kunci; kejelasan
tentang tindakan yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Konsistensi
di dalam organisasi merupakan dimensi yang menjaga kekuatan dan stabilitas
di dalam organisasi. Konsistensi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu:
a. nilai inti (core value),
b. kesepakatan (agreement),
c. koordinasi dan integrasi (coordination and integration). - Adaptasi (Adaptability)
Kemampuan adaptasi merupakan kemampuan individu untuk menerjemahkan
pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Adaptasi merupakan kemampuan
individu dalam merespon perubahan-perubahan lingkungan eksternal dengan
melakukan perubahan internal organisasi.
Kemampuan adaptasi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu:
a. perubahan (Creating Change),
b. berfokus pada pelanggan (Customer Focus) dan
c. keadaan organisasi (Organizational Learning). - Misi (Mission)
Misi merupakan dimensi budaya yang menunjukkan tujuan inti yang
menjadikan anggota teguh dan fokus terhadap apa yang dianggap penting oleh
organisasi. Sesuai dengan penelitian Denison (2004) yang menunjukkan bahwa
yang kurang dalam menerapkan misi akan mengakibatkan staf tidak mengerti
hasil yang akan dicapai dan tujuan jangka panjang yang ditetapkan menjadi
tidak jelas. kemampuan adaptasi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu:
a. strategi yang terarah dan tetap (Strategic Direction and Intent),
b. Tujuan dan objektivitas (Goals and Objective)
No comments:
Post a Comment