Menurut Gaspersz (2011:181), karakteristik yang biasa digunakan oleh
organisasi kelas dunia dalam menerapkan balanced scorecard untuk
mengevaluasi sistem pengukuran kinerja mereka adalah:
- Biaya yang dikeluarkan untuk pengukuran kinerja tidak lebih besar
daripada manfaat yang diterima. - Pengukuran harus dimulai pada permulaan program balanced scorecard.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kinerja beserta kesempatan-
kesempatan untuk meningkakannya harus dirumuskan secara jelas. - Pengukuran harus terkait langsung dengan tujuan-tujuan strategis yang
dirumuskan kisi strategis dan harus memiliki paling sedikit satu
pengukuran. - Pengukuran harus sederhana serta memunculkan data yang mudah untuk
digunakan, mudah dipahami, dan mudah melaporkannya. - Pengukuran harus dapat diulang terus-menerus, sehingga dapat
diperbandingkan. - Pengukuran harus dilakukan pada sistem secara keseluruhan, yang menjadi
ruang lingkup balanced scorecard. - Pengukuran harus dapat digunakan untuk menetapkan target, mengarah ke
peningkatan kinerja di masa mendatang. - Ukuran-ukuran kinerja dalam program balanced scorecard yang diukur itu
seharusnya telah dipahami secara jelas oleh semua individu yang terlibat. - Pengukuran seharusnya melibatkan semua individu yang berada dalam
proses terlibat dengan program balanced scorecard. - Pengukuran harus akurat, dapat diandalkan, dapat diverifikasi sehingga
dapat diterima dan dipercaya sebagai sahih (valid) oleh mereka yang akan
menggunakannya. - Pengukuran harus berfokus pada tindakan korektif dan peningkatan, bukan
sekadar pada pemantau (monitoring) atau pengendalian.
No comments:
Post a Comment