Monday, July 15, 2024

Kepuasan Kerja

 


Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual dan
setiap individual memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku pada dirinya (Rivai, 2003). Semakin banyak aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan.
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya (Robbins dan Judge, 2016: 40).
Kepuasan kerja juga merupakan sikap yang timbul berdasarkan penilaian terhadap
situasi kerja. Penilaian dilakukan sebagai penghargaan dalam mencapai salah satu
nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang merasa puas jauh lebih produktif
daripada dengan karyawan yang tidak puas. Sedangkan menurut Mangkunegara (2005)
kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan,
sikap dan moral kerja, kedisiplinan serta prestasi kerja. Dengan demikian kepuasan
kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas sikap senang atau tidak
senang, merasa puas atau tidak puas.
Farrel (1989) dalam Zakiy (2015) menjelaskan empat respon karyawan terhadap
pekerjaan mereka. Pertama, keluar, perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan
organisasi, termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri dari pekerjaannya
sekarang. Kedua, memberikan aspirasi, secara aktif dan konstruktif berusaha
memperbaiki kondisi, termasuk memberikan perbaikan, mendiskusikan masalah
dengan atasan, serta membentuk serikay pekerja. Ketiga, kesetiaan, secara pasif tetapi
optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika terdapat
perlawanan eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemennya melakukan hal
yang benar. Dan keempat, pengabaian, secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih
buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan secara terus-menerus, kurangnya
usaha dan meningkatnya kesalahan dalam pekerjaan.

No comments:

Post a Comment