Thursday, July 11, 2024

Pengukuran Impluse buying

 


Teori Terkait Menurut Loudon dan Bitta (dalam Miranda, 2016),
Impluse buying dapat di ukur melalui Indikator-indikator dari tipe – tipe
pembelian impulsif yaitu :

  1. Pure Impulse (impuls murni), Indikatornya yaitu :
    a. Produk baru
    b. Mencari variasi baru.
  2. Reminder Impulse (impuls pengingat), Indikatornya yaitu :
    a. Kebutuhan barang ketika sedang melihat took
    b. Teringat iklan suatu barang
    c. Pernah melakukan pembelian sebelumnya
  3. Suggestion Impulse (impuls saran), Indikatornya yaitu :
    a. Terpengaruh karena diyakini oleh penjual.
    b. Terpengaruh teman yang ditemui pada saat belanja.
  4. Planned Impulse (impuls terencana), Indikatornya yaitu :
    a. Potongan harga
    d. Faktor‐faktor yang memengaruhi pembelian impulsif (impulsive
    buying)
    Teori Terkait Menurut Loudon dan Bitta (dalam Miranda, 2016)
    mengungkapkan faktor‐faktor yang memengaruhi pembelian impulsif
    (impulsive buying), yaitu :
  5. Produk dengan karakteristik harga murah, kebutuhan kecil atau
    marginal, produk jangka pendek, ukuran kecil, dan toko yang mudah
    dijangkau.
  6. Pemasaran dan marketing yang meliputi distribusi dalam jumlah
    banyak outlet yang self service, iklan melalui media massa yang
    sangat sugestibel dan terus menerus, iklan di titik penjualan, posisi
    display dan lokasi toko yang menonjol.
  7. Karakteristik konsumen seperti kepribadian, jenis kelamin, sosial
    demografi atau karakteristik sosial ekonomi.
    Menurut Thai (dalam Yahmini, 2019), faktor-faktor yang
    mempengaruhi impulse buying adalah sebagai berikut :
    a. Kondisi mood dan emosi konsumen, keadaan mood konsumen dapat
    mempengaruhi perilaku konsumen. Misalnya kondisi mood konsumen
    yang sedang senang atau sedih. Konsumen yang memiliki mood
    negatif cenderung memiliki impulse buying yang tinggi dengan tujuan
    untuk mengurangi kondisi mood yang negatif.
    b. Pengaruh lingkungan, Orang-orang yang berada dalam kelompok
    dengan kecenderungan impulse buying yang tinggi maka akan
    cenderung terpengaruh untuk melakukan pembelian impulsif.
    c. Kategori produk dan pengaruh toko, Produk-produk yang cenderung
    dibeli secara impulse adalah produk yang memiliki tampilan menarik
    (bau yang menyenangkan, warna yang menarik), cara
    memasarkannya, tempat dimana produk ini dijual. Tampilan toko
    yang menarik akan lebih menimbulkan dorongan pembelian secara
    impulse.
    d. Variabel demografis seperti kondisi tempat tinggal dan status sosial,
    konsumen yang tinggal di kota memiliki kecenderungan impulse
    buying yang tinggi daripada konsumen yang tinggal di daerah
    pinggiran kota.
    e. Variabel kepribadian individu, kepribadian individu memiliki
    pengaruh terhadap kecenderungan impulse buying

No comments:

Post a Comment