Thursday, July 11, 2024

Visual Merchandise

 


Visual merchandising adalah presentasi produk yang efektif yang
berdampak pada pembelian. Menurut Maymand & Ahmadinejad (2012) visual
merchandising adalah penyajian toko atau merek dan barang dagangan kepada
pelanggan melalui tim kerja dari iklan toko, display atau tampilan, event
tertentu, koordinasi fashion, dan merchandising department untuk menjual
barang dan jasa yang ditawarkan oleh toko. Visual merchandising merupakan
teknik dalam merepresentasikan tampilan produk yang dijual dengan menarik,
eyechatching, dan ditujukan pada pelanggan potensial (Jain et al., 2018).
Visual merchandising disebut sebagai “the silent salesperson” namun
dapat menyampaikan pesan penjualan melalui rangsangan visual (Jain, 2013).
Stimulus atau rangsangan ini sebagian besar dikumpulkan melalui mata. Hal
ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilihat pelanggan, eksterior atau
interior, menciptakan dampak positif pada pelanggan. Tujuan dari visual
merchandising adalah mengedukasi pelanggan dalam meningkatkan citra
toko/perusahaan dan mendorong beberapa penjualan dengan menunjukkan
pakaian bersama dengan aksesoris (Frings, 2014). Dengan demikian, setiap
toko mencoba untuk meningkatkan citranya dan untuk melakukannya dengan
komoditas yang menarik bagi konsumen dan membuat konsumen setia kepada
merk tersebut, sehingga hal tersebut dapat mendorong perilaku pembelian
(Pancaningrum, 2017). Frings (2014) menyatakan bahwa konsumen biasanya
menganalisis kasus di dalam dan di luar gerai, di mana manekin, susunan
barang dagangan, dan merk komersial yang sangat penting diakses oleh
konsumen. Adapun fungsi visual merchandise menurut (Bell & Ternus, 2012)
antara lain:

  1. Mendukung penjualan
  2. Medukung strategi retail
  3. Komunikasi dengan pelanggan
  4. Membentu dalam mengkomunikasikan brand image
  5. Mendukung tren dalam ritel
    Menurut Mehta & Chugan (2013), untuk mengukur visual merchandise
    terdapat beberapa indicator yang digunakan, yakni:
    1) Window display
    Merupakan tampilan bagian depan toko berupa tampilan pintu masuk,
    tampilan jendela, serta tampilan logo.
    2) In-Store form/mannequin display
    Merupakan alat untuk memamerkan atau menjelaskan tren fashion saat
    ini, menjelaskan fungsi produk yang lebih detail dan menarik perhatian
    pelanggan.
    3) Floor merchandising
    Untuk mempermudah konsumen ketika bergerak saat berbelanja dan
    memudahkan konsumen untuk mencoba produk
    4) Promotional Signage
    Merupakan informasi fungsi dari produk untuk memudahkan pelanggan
    mengatahui kegunaan dari produk berupa tulisan yang menjelaskan
    kegunaan produk, tanda promosi, serta tanda yang menunjukkan diskon
    atau bonus tertentu.
    Dengan menggunakan visual merchandise, informasi sebuah toko dapat
    disampaikan dalam bentuk visual. Konsumen cukup memahami informasi
    yang disampaikan melalui visual merchandising yang disajikan. Konsumen
    yang penasaran akan tertarik memasuki gerai tersebut dan melakukan
    pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya.

No comments:

Post a Comment