Friday, August 30, 2024

Faktor Penghambat Pengendalian

 


Menurut Ervianto (2004), walaupun secara teoritis pengendalian adalah sangat
penting, namum tidak jarang pada waktu pelaksanaannya pengendalian tersebut tidak
berjalan sesuai dengan diharapkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
pengendalian menjadi tidak efektif, yaitu: (referensi)
 Definisi Proyek
Definisi proyek yang dimaksud adalah keadaan proyek itu sendiri atau gambaran
proyek yang dibuat oleh perencana. Pada proyek dengan ukuran dan kompleksitas
yang amat besar, yang melibatkan banyak organisasi ditambah lagi banyaknya
kegiatan yang saling terkait, maka akan timbul masalah kesulitan koordinasi dan
komunikasi. Kesulitan yang sama sekali bisa juga timbul karena kerumitan
pendefinisian struktur organisasi proyek yang dibuat oleh perencana.
 Faktor Tenaga Kerja
Pengawas atau inspektur yang kurang ahli dibidang atau kurang berpengalaman
dapat menyebabkan pengendalian proyek menjadi tidak efektif dan kurang akurat.
 Faktor Sistem Pengendalian
Penerapan sistem informasi dan pengawasan yang terlalu formal dengan
mengabaikan hubungan kemanusiaan akan timbul kekakuan dan keterpaksaan oleh
karena itu, perlu juga diterapkan cara-cara tertentu untuk mendapatkan informasi
secara tidak resmi misalnya ketika makan bersama, saling mengunjungi, komunikasi
lewat telepon, dan lain sebagainya.
Mutu suatu pengendalian tidak terlepas dari mutu informasi yang diperoleh jika
infomasi yang diperoleh pengawas dilapangan dapat mewakili kondisi yang sebenarnya
maka solusi yang diambil akan lebih mengena sasaran. Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan agar pengendalian dan sistem informasi berlangsung dengan baik, yaitu :
 Ketepatan waktu
Keterlambatan pengawasan hanya akan menghasilkan informasi yang sudah tidak
sesuai lagi dengan kondisi aktual.
 Akses Antar Tingkat
Derajat kemudahan untuk akses dalam jalur pelaporan performa sangat berpengaruh
untuk menjaga efektifitas sistem pengendalian. Jalur pelaporan dari tingkat paling
atas hingga paling bawah harus mudah dan jelas. Sehingga, seorang manajer dapat
melacak dengan cepat bila terdapat bagian yang memiliki performa jelek.
 Berbandingan Data terhadap Informasi
Data yang diperoleh dari pengamatan dilapangan harus mampu memberikan
informasi secara proporsional. Jangan sampai terjadi jumlah yang didapat berjumlah
ribuan bahkan ratusan ribu namun hanya memberikan satu dua informasi. Sedangkan
untuk mengolah data tersebut membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit.
 Data dan Informasi yang dapat dipercaya
Masalah ini menyangkut kejujuran dan kedisiplinan semua pihak yang terlibat dalam
proyek. Semua perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat seperti waktu
pengiriman peralatan dan bahan, waktu pembayaran harus benar-benar ditepati.
 Obyektifitas Data
Data yang diperoleh harus sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan. Pemakaian
asumsi, kira-kira atau pendapat pribadi tidak boleh dimasukkan sebagai data hasil
pengamatan

No comments:

Post a Comment