Menurut Djohanputro (2008) dalam Latifiana, D. (2017) menyatakan
bahwa untuk memudahkan pengenalan risiko, perlu dilakukan klasifikasi sehingga
mengenal karakter dari risiko. Risiko dapat dikategorikan ke dalam risiko murni
dan risiko spekulatif. Cara lain mengklasifikasi risiko adalah mengategorikan ke
dalam risiko sistematik dan risiko spesifik.
a. Risiko Murni dan Spekulatif
Risiko murni merupakan risiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada
perusahaan, tetapi tidak ada kemungkinan menguntungkan. Perusahaan
menghadapi berbagai hal dalam risiko ini. Misalnya, kekayaan mesin yang
menanggung risiko murni. Ada kemungkinan mesin mengalami kerusakan, mulai
dari kerusakan kecil sampai kerusakan besar. Tetapi, tidak mungkin keadaan
sebaliknya bisa terjadi. Kekayaan berupa gedung juga ada kemungkinan
mengalami kerugian berupa kerusakan atau kehancuran. Sementara itu yang
disebut dengan risiko spekulatif adalah risiko yang dapat mengakibatkan dua
kemungkinan, merugakan atau menguntungkan perusahaan.
b. Risiko Sistematik dan Spesifik
Risiko sistematik juga disebut risiko yang tidak dapat didiversifikasi. Ciri-
ciri dari risiko sistematik adalah tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan
cara penggabungan berbagai risiko. Risiko spesifik atau risiko yang dapat
didiversifikasi dapat dihilangkan melalui proses penggabungan (pooling). Konsep
risiko sistematik dan spesifik sangat berguna dalam menangani risiko keuangan.
Banyak risiko yang berkaitan dengan keuangan perusahaan dapat ditekan dengan
menerapakan diversifikasi.
No comments:
Post a Comment