Ada banyak alasan dikemukakan dalam mengambil keputusan untuk
melakukan strategi outsourcing. Berbagai manfaat yang diperoleh merupakan hal
yang sering ditonjolkan, meski tentu saja banyak resiko yang harus dihadapi.
(Kremic dalam Salamah, W., 2011) telah melakukan studi literatur terhadap isi
lebih dari 200 publikasi dan hasilnya tidak berbeda dengan yang dikemukakan oleh
Embleton dan Wright, dalam Salamah, W, (2011) seperti berikut:
a. Penghematan biaya (cost saving). Bisa terjadi karena vendor lebih fokus
mengelola aktifitas yang dibutuhkan oleh outsourced. Rata-rata
perusahaan merealisasikan 9 persen penghematan biaya dan 15 persen
peningkatan kapasitas dan kualitas melalui outsourcing.
b. Penghematan waktu (time saving). Lebih dari sepertiga (37 persen)
perusahaan yang disurvei menyatakan bahwa penghematan waktu
merupakan pertimbangan utama.
c. Biaya tersembunyi (hidden cost). Banyak organisasi mempunyai biaya
tersembunyi yang tidak diketahui sampai dilakukannya strategi
outsourcing.
d. Aktifitas inti (core activity). Jika perusahaan ingin fokus pada aktifitas
inti, maka pengurangan aktifitas yang lain untuk diserahkan kepada pihak
luar merupakan pilihan yang harus diambil.
e. Pemasukan kas (cash infusion). Karena ada aktifitas yang diserahkan pada
pihak luar, maka akan ada fasilitas atau aset yang dijual, sehingga
memberikan pemasukan uang kas.
f. Ketersediaan bakat (talent availability). Outsourcing menyediakan akses
untuk memperoleh sumberdaya yang berbakat yang tidak bisa disediakan
perusahaan.
g. Rekayasa ulang (re-engineering). Membuat kerjasama dengan vendor
membuat manajer berkesempatan mengevaluasi proses bisnis mereka.
h. Budaya korporat (corporate culture). Vendor mungkin mempunyai
budaya harmonis yang cocok dengan budaya perusahaan. Meskipun
begitu untuk melakukan perubahan perlu diperhatikan timbulnya
pergolakan yang mungkin terjadi.
i. Fleksibilitas yang lebih besar (greater flexibility). Melalui kerjasama
dengan vendor perusahaan lebih leluasa menerima permintaan pelanggan
baik waktu maupun jumlah, dan mengalokasikan sumberdaya yang
dimiliki
j. Akuntabilitas (accountability). Vendor komersial dibatasi oleh kontrak
untuk menyediakan jasa pada tingkat tertentu yang disepakati, sementara
departemen internal tidak selalu bisa dikendalikan pengeluarannya.
k. Akses terhadap spesialis lebih besar (access to specialist). Keahlian,
peralatan, teknologi dan advis independen dapat diperoleh dari
perusahaan outsourcing.
l. Produktivitas lebih tinggi (greater productivity). Outsourcing dapat
digunakan untuk meningkatkan produktivitas karen beban dibagi dengan
vendor.
m. Perbaikan kualitas (quality improvement). Outsourcing dapat
memperbaiki kualitas karena vendor adalah spesialis di bidangnya.
n. Jarak geografis (geographical distance). Outsourcing bisa digunakan
untuk mengatasi masalah jarak geografis.
No comments:
Post a Comment