Friday, August 30, 2024

Tujuan Manajemen Risiko

 


Secara umum, tujuan utama dalam manajemen risiko sebuah lembaga
keuangan meliputi hal berikut ini.
a. Menyelasarkan antara risk appetite dan strategi
Pimpinan perusahaan bertanggung jawab untuk menentukan risk appetite
yang dapat diterima oleh bisnis dari model bisnis dan strategi yang diadopsi oleh
mereka. Risk appetite adalah tingkat risiko dapat diterima oleh perusahaan untuk
meraih tujuan bisnisnya. Misalkan kita jumpai ada bank yang memutuskan untuk
memberikan kredit kepada sektor mikro (UMK), namun ada pula yang fokus
kepada usaha menengah.
b. Mengaitkan antara pertumbuhan, risiko, dan imbal hasil
Tujuannya adalah menyediakan dan meningkatkan kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko dan menetapkan tingkat risiko yang dapat
diterima relatif terhadap tujuan pertumbuhan dan laba. Misalnya beberapa bank
menetapkan target kredit macet di bawah 5% untuk meraih pertumbuhan laba
tertentu.
c. Minimalkan guncangan dan kerugian operasional
Yaitu untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi peristiwa
berpotensi risiko, menilai risiko dan menetapkan tanggapan sehingga dapat
mengurangi terjadinya guncangan dan kerugian.
d. Identifikasi dan kelola risiko-silang
Setiap produk menghadapi segudang risiko. Perusahaan tidak hanya
mengelola risiko secara individual, tetapi juga mengelola dampak yang saling
terkait.
e. Memberikan tanggapan terpadu terhadap berbagai risiko
Proses bisnis membawa banyak risiko yang melekat dan bisnis harus terus
mencari solusi untuk mengelola risiko.
f. Rasionalisasi modal
Informasi yang lebih akurat mengenai total risiko memungkinkan
perusahaan (lembaga keuangan) untuk lebih efektif untuk menilai kebutuhan
modal secara keseluruhan dan memperbaiki alokasi modal.
Jadi kegiatan manajemen risiko mencakup semua tindakan untuk
memberikan keamanan terhadap operasi perusahaan dan memberikan kedamaian
hati serta ketenteraman jiwa yang dibutuhkan oleh seluruh personil dan pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Secara umum, batas-batas terhadap
manajemen risiko sebagai keputusan eksekutif/manajerial yang berkaitan dengan
pengelolaan risiko, pada pokoknya mencakup:
a. Menemukan secara sistematis dan menganalisis kerugian-kerugian yang
dihadapi perusahaan (melakukan identifikasi terhadap risiko yang
dihadapi).
b. Menemukan metode yang paling baik dalam menangani risiko (kerugian)
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Kerangka kerja
manajemen risiko.

No comments:

Post a Comment